Langsung ke konten utama

Bahasa Cinta

Loenpia.net

Setiap individu diciptakan dengan kebutuhan akan kasih. Institusi keluarga sebenarnya tempat ideal untuk mempraktekkan kasih. Tetapi mengapa individu-individu yang ada dalam suatu keluarga justru mencari kasih di tempat lain? Contoh yang paling ekstrim dan terjadi akhir-akhir ini adalah fenomena selingkuh dan narkoba. Bila suami/istri tidak mendapatkan kasih yang mereka harapkan, mereka mencarinya melalui WIL/PIL. Sedangkan bila anak tidak terpenuhi kasihnya, ia mencoba mendapatkannya melalui narkoba.

Jika ditelusuri penyebab “gonjang-ganjing” keluarga adalah karena kesalahan menerapkan bahasa cinta terhadap masing-masing individu dalam keluarga tersebut. Bahasa Cinta adalah cara yang dibutuhkan seseorang untuk merasa dikasihi. Dan ternyata setiap individu memiliki Bahasa Cinta yang berbeda-beda.

Ada yang Bahasa Cinta-nya melalui :

  • Perkataan

Bila ada individu dalam keluarga yang bahasa cintanya adalah perkataan, maka ia butuh pujian atau ucapan-ucapan yang membangun. Ia akan merasa frustrasi bila setiap hal yang dilakukan tidak mendapat tanggapan dari yang lain.

  • Sentuhan yang Hangat

Individu yang satu ini bahasa cintanya tanpa perkataan, tetapi cukup dengan dengan sentuhan yang hangat kebutuhan akan kasih sudah terpenuhi. Bahasa cinta yang ini dapat berupa pelukan, rangkulan, gandengan tangan, elusan di kepala atau tepukan di pundak.

  • Pemberian

Bukan, ini bukan berarti matre. Individu ini tidak melihat dari mahalnya harga. Mungkin benda yang diberikan hanyalah sekuntum bunga, sebungkus martabak atau bahkan mungkin hanya segenggam pasir. Yang ia lihat adalah perhatian yang diberikan.

  • Menghabiskan Waktu Bersama

Bahasa cinta yang ini bukan berarti kita harus selalu bersama dengannya setiap saat. Individu yang ini akan merasa terpenuhi kasihnya jika setiap waktu luang yang ada digunakan untuk bersamanya. Contoh paling mudah adalah adanya waktu untuk makan bersama.

Mari kita pahami apa bahasa cinta dari setiap individu yang ada dalam keluarga kita masing-masing sebab bila mereka sudah terpuaskan kasihnya di dalam keluarga, mereka tidak akan mencarinya di tempat lain.

Komentar

Anonim mengatakan…
mantaaab, pertamax...bang juri..
yang kasih comment di nilai juga too
bunsal mengatakan…
Kedua!
Nambah satu point :P

Hiks, komen aja, kudu ke IE dulu...
Anonim mengatakan…
tapi kadang2 buat banyak co tu udah ada kasih sayang dirumah ya masih ae nyari2 diluar...hmmm tergantung prianya emang sih ya,,,btw,,postingane keren bos! ane belom dapet ide neh,,enaknya semedi ndisik..:p
Kang Andhi mengatakan…
@ika
itu brarti bahasa cinta-nya belon tepat tuch...
eh semedinya jangan kelamaan lho yaa....
Unknown mengatakan…
wahhhh kurang satu mas, bahasa tubuh
hehehe soale untuk melengkapi poin kedua, sentuhan hangat itu diperlukan bahasa tubuh yang yachhhhh gitu deh :p

Postingan populer dari blog ini

Saatku Melewati Lembah Kekelaman

Saatku melewati lembah kekelaman Badai hidup menerpaku Mataku memandangMu yang jaga jiwaku Kudapatkan pengharapan Ketika bebanku berat Dalam jalan hidupku Awan kelam menutupi Ku datang padaMu Tuhan yang pimpin langkahku Kudapatkan pengharapan PadaMu Yesusku, kusujud dan berseru Mengangkat tangan berserah padaMu Nyatakan kehendakMu bukanlah kehendakku Kutahu Kau s'lalu sertaku tak pernah tinggalkanku

Selamat Jalan, Pak Sebadja………

Sehabis mengisi pelatihan internet , sesampainya di rumah ponselku tiba-tiba berbunyi tanda ada SMS masuk. Isinya : Info Sekretariat : Bp. Pdt. Lukas Sebadja meninggal pk. 15.00 WIB di RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Beliau adalah gembala sidang GBI Gajah Mada Semarang, gereja tempat aku beribadah selama ini. Sungguh aku merasa kehilangan sosok gembala tangguh yang low profile dan sederhana ini. Yang dapat kukenang dari beliau ini adalah dalam setiap khotbahnya, beliau selalu menekankan bahwa hidup ini serius. Mengapa? Karena kekekalan yang akan kita terima ditentukan oleh bagaimana kita menjalani hidup yang singkat di dunia ini. Selamat Jalan, Pak Sebadja……… To everything there is a season and a time to every purpose under the heaven. He hath made everything beatiful in his time. (Ecclesiates 3: 1, 11)

RELINQUENDA

Ada seorang pengusaha kaya yang mendirikan sebuah pabrik yang besar. Ketika segala sesuatu telah siap untuk beroperasi sesuai dengan rencana, pengusaha itu lantas memerintahkan kepada orang kepercayaannya untuk menuliskan di gerbang pabrik itu sebuah kata, yaitu : “Relinquenda” yang artinya “Aku akan meninggalkannya!!” Pengusaha itu telah susah payah bertahun-tahun mengumpulkan modal untuk membangunnya dan dengan keberhasilannya membangun pabrik itu, ia dikagumi oleh kolega-koleganya dan dipuja masyarakat. Pengusaha itu amat yakin bahwa ia akan memperoleh keuntungan yang besar, tetapi mengapa ia harus menuliskan kata “Relinquenda” di gerbang pabriknya yang besar dan megah itu? Ternyata ia sadar bahwa pada suatu ketika ia akan pergi menghadap Tuhan dan segala sesuatu yang dimilikinya akan ditinggalkannya. Di dalam keberhasilan hidup kadang kita lupa diri dan selalu menyombongkan keberhasilan yang telah kita raih. Kita lupa bahwa apa yang kita capai hanyalah kepercayaan yang sifatnya se