Langsung ke konten utama

Don't Run Alone

Loenpia.net

Ini kisah tentang kekuatan kasih dan kebersamaan antara seorang ayah bernama Dick Hoyt dan anaknya yang bernama Rick Hoyt. Oleh karena sesuatu hal, Rick lahir tanpa bisa berjalan dan berbicara sehingga Dick tidak bisa bermain dengan anaknya. Namun kebersamaan ayah dan anak ini telah menginspirasi dunia.
Dick dan Judy, istrinya, menginginkan kehidupan yang normal bagi anak mereka. Mereka memutuskan untuk menyekolahkan Rick di sekolah umum, bukan di Sekolah Luar Biasa. Rick belajar mengungkapkan pikirannya melalui komputer khusus. Dan saat Rick berusia 15 tahun, dia menyampaikan kepada ayahnya kalau dia ingin ikut lomba lari 5 mil. Mendengar keinginan anaknya, meskipun Dick bukan seorang pelari, namun dia mengabulkan keinginan Rick dengan cara berlari sambil mendorong kursi roda anaknya.

So TOGETHER, they RUN.

TOGETHER they compete in marathons.
TOGETHER they compete in triathlons.
TOGETHER they trekked 3770 miles across America.

Rick COULDN'T compete without his dad.
Dick WOULDN'T compete without his son.

Dick is the BODY.
Rick is the HEART.

TOGETHER they RUN.
TOGETHER has POWER.

DON'T RUN ALONE.

Komentar

Anonim mengatakan…
he..hee.hee...:D
kalo cerita yang ini aku dah tau denger mas andi:D. kalo gak salah pas waktu lomba Dick & Rick Hoyt gak menang! tetapi walaupun finish di urutan terakhir keduanya menganggap bahwa mereka berdua yang memenangkan pertandingan itu! iya khan! hanya 2 kalimat yg bisa aku ambil dari cerita ini yaitu never give up & nothing to lose :) nice story :)
Anonim mengatakan…
keren bgt tuh videonya...
q baru liat td d gereja.
hehehe..
mau copy ga sempet.
KangMas Andhi punya video'nya?
q mnta dunk..
kirimin ke el_ei_ou@yahoo.com ya..
hehe" thanks

Postingan populer dari blog ini

Selamat Jalan, Pak Sebadja………

Sehabis mengisi pelatihan internet , sesampainya di rumah ponselku tiba-tiba berbunyi tanda ada SMS masuk. Isinya : Info Sekretariat : Bp. Pdt. Lukas Sebadja meninggal pk. 15.00 WIB di RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Beliau adalah gembala sidang GBI Gajah Mada Semarang, gereja tempat aku beribadah selama ini. Sungguh aku merasa kehilangan sosok gembala tangguh yang low profile dan sederhana ini. Yang dapat kukenang dari beliau ini adalah dalam setiap khotbahnya, beliau selalu menekankan bahwa hidup ini serius. Mengapa? Karena kekekalan yang akan kita terima ditentukan oleh bagaimana kita menjalani hidup yang singkat di dunia ini. Selamat Jalan, Pak Sebadja……… To everything there is a season and a time to every purpose under the heaven. He hath made everything beatiful in his time. (Ecclesiates 3: 1, 11)

Menyibak Halimun Puncak Bromo

Setelah tidur 2 jam, tepat tengah malam kami berpamitan untuk meneruskan perjalanan kami ke Bromo. Gelapnya malam tidak terasa karena malam itu kebetulan malam bulan purnama. Keindahan bulan purnama yang bersinar diantara pegunungan membuatku ingin mengabadikannya. Begitu keluar dari mobil, Brrrrrr..... hawa dingin langsung menyergap, membuat tubuh ini gemetaran. Walhasil, foto bulannya malah jadi begini. ( hehehe... yg motret kayaknya lagi punya masalah sama hati nih... ) Jam 04.00 kami tiba di pos terakhir. Sebenarnya kami ingin ke Penanjakan untuk melihat sunrise dengan mobil pribadi tetapi ternyata hal itu tidak diperbolehkan. Kami diharuskan menyewa mobil dari penduduk setempat. Begitu mendengar tarifnya, kami langsung terhenyak lemas. Bayangkan 600 ribu harus kami keluarkan untuk menyewa pulang-pergi mobil jenis Toyota Hartop. Tawar-menawarpun terjadi dengan seru. Disepakati tarifnya 150rb tetapi hanya sampai di kaki Gunung Bromo sebab katanya dari situ juga bisa melihat sunrise...

TAAT

Seorang laki-laki sedang tidur di pondoknya ketika kamarnya tiba-tiba menjadi terang, dan nampaklah Sang Juruselamat. Tuhan berkata padanya bahwa ada pekerjaan yang harus dilakukannya. Lalu Tuhan menunjukkan padanya sebuah batu besar di depan pondoknya. Tuhan menjelaskan bahwa ia harus mendorong batu itu dengan seluruh kekuatannya. Hal ini kemudian dikerjakan laki-laki itu setiap hari. Bertahun- tahun ia bekerja sejak matahari terbit sampai terbenam, pundaknya sering menjadi kaku menahan dingin, ia kelelahan karena mendorong dengan seluruh kemampuannya. Setiap malam laki-laki itu kembali ke kamarnya dengan sedih dan cemas, merasa bahwa sepanjang harinya kosong dan sia-sia. Ketika laki-laki itu mulai putus asa, si Iblispun mulai mengambil bagian untuk mengacaukan pikirannya "Sekian lama kau telah mendorong batu itu tetapi batu itu bergeming. Apa kau ingin bunuh diri? Kau tidak akan pernah bisa memindahkannnya." Lalu, ditunjukkannya pada laki-laki itu bahwa tugas itu sangat t...