Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2007

Lomba PhotoBlog Loenpia dot Net

Berhubung nggak sempet hunting, terpaksa ambil foto jadul. Foto diambil pada waktu aku lagi pelayanan di desa Cawas - Klaten pada bulan September 2005. Judul : Menampi Yang Tersisa Data Teknis : Nikon D100 1/125sec F.16 Lokasi : Cawas - Klaten Date : 15 September 2005 Time : 15:57:34 Judul : Momong Cucu Data Teknis : Nikon D100 1/60sec F.5,6 Lokasi : Cawas - Klaten Date : 15 September 2005 Time : 16:52:40 Judul : Di Bawah Naungan Data Teknis : Nikon D100 1/125sec F.20 Lokasi : Cawas - Klaten Date : 15 September 2005 Time : 15:58:27

Selalu Bersyukur

Tidak semua orang mampu mensyukuri apa yang mereka miliki. Betapa sering kita bersungut-sungut dan menyalahkan Tuhan ketika doa-doa kita belum dikabulkan atau ketika kita tidak menerima sesuai dengan yang kita minta. Bagaimanapun keadaannya, Tuhan mengingatkan kita untuk mengucap syukur senantiasa dalam segala perkara karena itulah yang dikehendaki Tuhan. Mengucap syukur dalam segala perkara berarti tidak hanya mengucap syukur dalam situasi-situasi yang menyenangkan saja, melainkan dalam setiap situasi, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah. Mengapa? Seperti yang Tuhan janjikan bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan kita dan Ia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Ada kalanya Tuhan mengizinkan kita untuk mengalami situasi-situasi yang sangat tidak memungkinkan untuk mengucap syukur, tetapi sebenarnya kita akan selalu menemukan alasan untuk tetap mengucap syukur kepada Allah. Ada nasihat yang mengatakan demikian,

Kebenaran Tentang Sikap

Sikap... Ia menjadi sahabat terbaik atau musuh bebuyutan kita. Ia lebih jujur dan lebih konsisten daripada perkataan kita. Ia yang membuat orang tertarik kepada kita atau menjauhkan diri dari kita. Ia tidak pernah puas hingga terekspresikan. Ia mempunya akar ke dalam tetapi buahnya ke luar. Ia adalah petugas perpustakaan masa lalu kita. Ia adalah juru bicara masa sekarang. Ia adalah nabi masa depan kita. Keunggulan seorang pemenang bukanlah pada bakat bawaan, IQ yang tinggi atau talenta. Keunggulan seorang pemenang adalah soal SIKAP. Sikap itulah kriteria sukses.

Buka 24 jam

Ika pergi ke sebuah toko kelontong untuk berbelanja keperluan sehari-hari. Mau beli apa, Mbak? Kang Tohir, si empunya toko bertanya. Gula, Bang, jawab Ika. Wah, gulanya nggak ada, habis. Baterai kecil ada? Nggak ada juga. Sabun mandi, pasta gigi? Habis, Mbak. Kecap? Nggak ada juga. Lha kalau semua nggak ada, kenapa tokonya nggak ditutup aja? tanya Ika jengkel. Kuncinya hilang, Mbak, jawab Kang Tohir sendu.

Hari Ini Penting

Hari inilah hari terpenting dalam kehidupanku. Kemarin dengan sukses dan kemenangannya, pergumulan dan kegagalannya, sudah lewat selamanya. Lewat. Selesai. Aku tidak mungkin menghidupkannya kembali. Aku tidak mungkin kembali dan mengubahnya. Tetapi aku akan belajar dan meningkatkan hari ini. Hari ini. Saat ini. Sekarang. Inilah karunia Allah kepadaku dan hanya inilah yang aku punyai. Hari esok dengan suka dukanya, kemenangan dan kesusahannya, belum tiba. Bahkan hari esok belum tentu datang. Oleh karenanya, aku tidak akan menguatirkan hari esok. Hari inilah yang telah Allah percayakan kepadaku. Hanya inilah yang aku punyai. Aku akan berbuat sebaik-baiknya dalam hari ini. Aku akan mendemonstrasikan yang terbaik pada diriku hari ini - karakterku, bakatku dan kemampuanku - Kepada keluarga dan teman-temanku, klien dan rekan-rekanku. Aku akan mengidentifikasikan hal-hal terpenting untuk dikerjakan hari ini, dan itulah yang akan aku kerjakan hingga selesai. Dan setelah hari ini selesai, aku a

Bagaimana Seandainya.....

Bagaimana seandainya kalian jadi kiper ini...... Masih mau menjawab yang agak serius ?? Silakan lanjut terusss.... Bagaimana seandainya Tuhan tidak mempunyai waktu untuk memberkati kita hari ini karena kemarin kita tidak ada waktu untuk mengucap syukur kepada-Nya.... Bagaimana seandainya Tuhan tidak lagi membimbing kita esok hari karena kita tidak mengikuti-Nya hari ini... Bagaimana seandainya Tuhan tidak berjalan lagi dengan kita hari ini karena kita gagal untuk mengenali hari ini sebagai hari-Nya... Bagaimana seandainya bila kita tidak akan pernah mengamati mekarnya sekuntum bunga karena kita menggerutu ketika Tuhan mengirim hujan... Bagaimana seandainya Tuhan tidak lagi mengasihi dan peduli kepada kita... Bagaimana seandainya Tuhan mengambil Alkitab kita esok hari karena kita tidak membacanya hari ini... Bagaimana seandainya Tuhan tidak lagi mau memberi pesan-Nya kepada kita karena kita tidak mau mendengar kepada orang yang membawa berita-Nya... Bagaimana seandainya Tuhan tidak meng

Pantai Pasir Putih Situbondo

Dari wisata pegunungan, kami beralih ke wisata bahari. Tempat yang kami tuju adalah Pantai Pasir Putih Situbondo. Pantai ini terletak di sepanjang jalan keluar masuk Situbondo. Sesuai namanya, pasir di pantai ini memang warnanya putih ( dalam arti bersih ). Dan tidak ada ombaknya sehingga keindahan pantai ini bisa dinikmati sampai ke tengah. Untuk bisa sampai ke tengah, bisa dengan berenang atau menyewa ban / kano . Kalau sudah sampai di tengah dan bisa menyelam, silakan menikmati indahnya terumbu karang di dasar laut. Wah.. lha kalo nggak bisa menyelam? Santai saja, pakai cara kami, menyewa perahu layar yang banyak berjejer, terus nanti disediakan oleh tukang perahu sebuah kotak kaca yang fungsinya untuk melihat keindahan dasar laut pantai pasir putih. Tarifnya nggak mahal koq... cuma 50rb untuk satu perahu, jadi kalo datang rame-rame khan bisa murah. Habis dari menikmati keindahan Pantai Pasir Putih Situbondo, barulah kami kami pulang ke Semarang. See you in next trip.... !!!

Menyibak Halimun Puncak Bromo

Setelah tidur 2 jam, tepat tengah malam kami berpamitan untuk meneruskan perjalanan kami ke Bromo. Gelapnya malam tidak terasa karena malam itu kebetulan malam bulan purnama. Keindahan bulan purnama yang bersinar diantara pegunungan membuatku ingin mengabadikannya. Begitu keluar dari mobil, Brrrrrr..... hawa dingin langsung menyergap, membuat tubuh ini gemetaran. Walhasil, foto bulannya malah jadi begini. ( hehehe... yg motret kayaknya lagi punya masalah sama hati nih... ) Jam 04.00 kami tiba di pos terakhir. Sebenarnya kami ingin ke Penanjakan untuk melihat sunrise dengan mobil pribadi tetapi ternyata hal itu tidak diperbolehkan. Kami diharuskan menyewa mobil dari penduduk setempat. Begitu mendengar tarifnya, kami langsung terhenyak lemas. Bayangkan 600 ribu harus kami keluarkan untuk menyewa pulang-pergi mobil jenis Toyota Hartop. Tawar-menawarpun terjadi dengan seru. Disepakati tarifnya 150rb tetapi hanya sampai di kaki Gunung Bromo sebab katanya dari situ juga bisa melihat sunrise

Melancong Ke Jawa Timur

Perjalanan ke Jawa Timur ini dimulai pada hari Jumat 30 Maret 2007 pukul 23.00 WIB, molor dua jam dari rencana. Rombongan terdiri dari aku, Krisna, Titik, Widi dan pacarnya plus satu driver. Berhubung sudah larut malam, maka begitu masuk mobil teman-teman langsung pada merem semua. Sedangkan aku karena duduk di samping pak kusir, eh driver yang sedang bekerja maka harus melek juga. Dari ngobrol ngalor-ngidul, ketauan kalo sang driver ternyata orang tuanya Daniel Wijaya ( baca postingan : Perpisahan Ke Malang ). Pukul 02.17 mataku udah nggak sanggup melek lagi. Lagi enak-enaknya merem, tiba-tiba si Titik menepuk bahuku sambil nyodorin botol air minum supaya aku berikan ke driver. Waktu ku lirik jam digital yang terpasang di dashboard mobil ternyata baru menunjukkan pukul 02.44 dini hari. Karena kaget aku jadi nggak bisa tidur lagi dan melek sampai tiba di Surabaya pukul 06.00 pagi. Di Surabaya, kami numpang mandi dan sarapan di rumahnya Tius, sahabatnya Titik. Pukul 08.00 kami melanjut