Langsung ke konten utama

Selepas Kau Pergi

Kunyanyikan lagu ini untuk seseorang yang begitu berarti namun kini telah pergi. Maafkan bila waktu yang kita lalui bersama selama ini belum bisa membuat kita saling mengerti dan saling memahami dan mempercayai.

Selepas kau pergi
Tinggallah disini kusendiri
Kumerasakan sesuatu
Yang tlah hilang di dalam hidupku

Dalam lubuk hatimu
Ku yakin kau pun sebenarnya tak
Inginkan lepas dariku
Taukah kau kini kuterluka

Bantu aku membencimu
Kuterlalu mencintaimu
Dirimu begitu
Berarti untukku..

Kau telah mencinta
Dan dicintai kekasihmu
Ini tak adil bagiku
Hilanglah dambaku kala hampa

Bantu aku membencimu
Kuterlalu mencintaimu
Dirimu begitu
Berarti untukku..

[ interlude ]


Bantu aku membencimu
Kuterlalu mencintaimu
Dirimu begitu
Berarti untukku..

Lupakanku dalam tidurmu
Yang pernah mencintaimu
Kau memang tercipta
Bukanlah untukku

Selepas kau pergi
Tinggallah disini kusendiri
Kumerasakan sesuatu
Yang tlah hilang di dalam hidupku

Artist: La Luna


Komentar

Anonim mengatakan…
kadang kita sudah memondasi dengan segala kekuatan, namun jika badai itu datang....... tak semua hati bisa bertahan...
Anonim mengatakan…
pasti gara2 masuk Loenpia, trus apelnya kabur. hehehe :-)

sabar.. sabar.. dunia masih sama kok, langit masih biru, laut masih luas. yang lain masih banyak!
semangat!

Ya---Ha---!!
Anonim mengatakan…
ehmmmm putus ya mas????
Anonim mengatakan…
jadian makan-makan....
hal sebaliknya juga..!!!!

jadi,tetep makan-makan yo mass..!!!

ee..link lagunya nemu dimana?
boleh dong..!!!
Avante mengatakan…
Sabar ya mas...
inget di dunia ini lebih banyak cewek daripada cowok, jangan takut kehabisan stok ^_-

Jantung manusia kan terdiri dari empat Bilik mas, kalo satu bilik rusak kan masih ada 3 bilik lainnya, sambil nunggu yang satu dibenerin hehehe
Anonim mengatakan…
weww, menyedihkan...
bangun,bangkit dan cari lagi mas...
kalo bth konsultasi, hubungi aq..kekekeke

Postingan populer dari blog ini

Saatku Melewati Lembah Kekelaman

Saatku melewati lembah kekelaman Badai hidup menerpaku Mataku memandangMu yang jaga jiwaku Kudapatkan pengharapan Ketika bebanku berat Dalam jalan hidupku Awan kelam menutupi Ku datang padaMu Tuhan yang pimpin langkahku Kudapatkan pengharapan PadaMu Yesusku, kusujud dan berseru Mengangkat tangan berserah padaMu Nyatakan kehendakMu bukanlah kehendakku Kutahu Kau s'lalu sertaku tak pernah tinggalkanku

Selamat Jalan, Pak Sebadja………

Sehabis mengisi pelatihan internet , sesampainya di rumah ponselku tiba-tiba berbunyi tanda ada SMS masuk. Isinya : Info Sekretariat : Bp. Pdt. Lukas Sebadja meninggal pk. 15.00 WIB di RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Beliau adalah gembala sidang GBI Gajah Mada Semarang, gereja tempat aku beribadah selama ini. Sungguh aku merasa kehilangan sosok gembala tangguh yang low profile dan sederhana ini. Yang dapat kukenang dari beliau ini adalah dalam setiap khotbahnya, beliau selalu menekankan bahwa hidup ini serius. Mengapa? Karena kekekalan yang akan kita terima ditentukan oleh bagaimana kita menjalani hidup yang singkat di dunia ini. Selamat Jalan, Pak Sebadja……… To everything there is a season and a time to every purpose under the heaven. He hath made everything beatiful in his time. (Ecclesiates 3: 1, 11)

RELINQUENDA

Ada seorang pengusaha kaya yang mendirikan sebuah pabrik yang besar. Ketika segala sesuatu telah siap untuk beroperasi sesuai dengan rencana, pengusaha itu lantas memerintahkan kepada orang kepercayaannya untuk menuliskan di gerbang pabrik itu sebuah kata, yaitu : “Relinquenda” yang artinya “Aku akan meninggalkannya!!” Pengusaha itu telah susah payah bertahun-tahun mengumpulkan modal untuk membangunnya dan dengan keberhasilannya membangun pabrik itu, ia dikagumi oleh kolega-koleganya dan dipuja masyarakat. Pengusaha itu amat yakin bahwa ia akan memperoleh keuntungan yang besar, tetapi mengapa ia harus menuliskan kata “Relinquenda” di gerbang pabriknya yang besar dan megah itu? Ternyata ia sadar bahwa pada suatu ketika ia akan pergi menghadap Tuhan dan segala sesuatu yang dimilikinya akan ditinggalkannya. Di dalam keberhasilan hidup kadang kita lupa diri dan selalu menyombongkan keberhasilan yang telah kita raih. Kita lupa bahwa apa yang kita capai hanyalah kepercayaan yang sifatnya se