Langsung ke konten utama

Dinner With Family

Tadi malam I'm very happy.... bisa makan malam di luar bareng keluarga lagi. Kegiatan yg udah lama nggak bisa aku ikutin coz jadwalnya sering bentrok dengan kegiatan lain. Contohnya malam itu sebenarnya sudah ada janji makan-makan dengan seseorang, tapi berhubung batal, makanya aku bisa ikutan.
Acaranya diadain di RM Padang Sederhana yg terletak di jalan Pandanaran dengan menu tentu saja ala rumah makan Padang. Tetapi sebenarnya menu yang paling enak kalo mo Dinner with Family itu :
  • semangkuk soup perhatian
Tanpa ada perhatian, antar anggota keluarga akan seperti ikan yang kita lihat di akuarium. Hilir-mudik tapi nggak ada omongannya.
  • sepiring kasih sayang
Tanpa kasih sayang, keluarga akan selalu cekcok sehingga membuat hidup ini bagaikan di neraka. Sudah nonton film Police Story-nya Jackie Chan yg terbaru?? Disitu dikisahkan banditnya adalah seorang anak muda yg suka membunuh aparat kepolisian gara-gara tidak pernah mendapat kasih sayang dari bapaknya yg notabene adalah seorang kepala polisi.
  • segelas kerinduan
Tanpa kerinduan, kita nggak bakalan punya hasrat untuk pulang ke rumah ketemu dengan ortu dan saudara2 kita. Kita memang kadang berantem dgn adik/kakak tapi kalo mereka atau kita yang pergi, bukankah kita sering merasa ada sesuatu yg hilang??
  • dessertnya : es krim canda tawa
Tanpa humor, keluarga bisa stress. Kalo stress, nanti dirawat di kantorku donk....!!!!

Silakan dicoba.......!!!!

Komentar

bunda mengatakan…
yang di cari bukannya itu kang?? ...Pasien bertambah kantor ramai..gaji naik deh :d
Anonim mengatakan…
wakakaka...ini sih mirip lagu 'sembako cinta' :))

eh, mau minta maap. bukannya ga pernah kesini, cuma tiap kali mau buka blog mas andi, hwaduoohhh beratnyaaaaa.....mau baca aja susah, apa lagi komen...hiks...

mas, makasih foto2 kirimannya ya? kapan2 ketemuan lagi kalo waktunya enak. yg kemaren itu saya bener2 lagi capek2nya, jadi ya maap ga bisa nongkrong lama2. padahal pengennya sampe pagi :))

Postingan populer dari blog ini

Selamat Jalan, Pak Sebadja………

Sehabis mengisi pelatihan internet , sesampainya di rumah ponselku tiba-tiba berbunyi tanda ada SMS masuk. Isinya : Info Sekretariat : Bp. Pdt. Lukas Sebadja meninggal pk. 15.00 WIB di RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Beliau adalah gembala sidang GBI Gajah Mada Semarang, gereja tempat aku beribadah selama ini. Sungguh aku merasa kehilangan sosok gembala tangguh yang low profile dan sederhana ini. Yang dapat kukenang dari beliau ini adalah dalam setiap khotbahnya, beliau selalu menekankan bahwa hidup ini serius. Mengapa? Karena kekekalan yang akan kita terima ditentukan oleh bagaimana kita menjalani hidup yang singkat di dunia ini. Selamat Jalan, Pak Sebadja……… To everything there is a season and a time to every purpose under the heaven. He hath made everything beatiful in his time. (Ecclesiates 3: 1, 11)

Menyibak Halimun Puncak Bromo

Setelah tidur 2 jam, tepat tengah malam kami berpamitan untuk meneruskan perjalanan kami ke Bromo. Gelapnya malam tidak terasa karena malam itu kebetulan malam bulan purnama. Keindahan bulan purnama yang bersinar diantara pegunungan membuatku ingin mengabadikannya. Begitu keluar dari mobil, Brrrrrr..... hawa dingin langsung menyergap, membuat tubuh ini gemetaran. Walhasil, foto bulannya malah jadi begini. ( hehehe... yg motret kayaknya lagi punya masalah sama hati nih... ) Jam 04.00 kami tiba di pos terakhir. Sebenarnya kami ingin ke Penanjakan untuk melihat sunrise dengan mobil pribadi tetapi ternyata hal itu tidak diperbolehkan. Kami diharuskan menyewa mobil dari penduduk setempat. Begitu mendengar tarifnya, kami langsung terhenyak lemas. Bayangkan 600 ribu harus kami keluarkan untuk menyewa pulang-pergi mobil jenis Toyota Hartop. Tawar-menawarpun terjadi dengan seru. Disepakati tarifnya 150rb tetapi hanya sampai di kaki Gunung Bromo sebab katanya dari situ juga bisa melihat sunrise...

TAAT

Seorang laki-laki sedang tidur di pondoknya ketika kamarnya tiba-tiba menjadi terang, dan nampaklah Sang Juruselamat. Tuhan berkata padanya bahwa ada pekerjaan yang harus dilakukannya. Lalu Tuhan menunjukkan padanya sebuah batu besar di depan pondoknya. Tuhan menjelaskan bahwa ia harus mendorong batu itu dengan seluruh kekuatannya. Hal ini kemudian dikerjakan laki-laki itu setiap hari. Bertahun- tahun ia bekerja sejak matahari terbit sampai terbenam, pundaknya sering menjadi kaku menahan dingin, ia kelelahan karena mendorong dengan seluruh kemampuannya. Setiap malam laki-laki itu kembali ke kamarnya dengan sedih dan cemas, merasa bahwa sepanjang harinya kosong dan sia-sia. Ketika laki-laki itu mulai putus asa, si Iblispun mulai mengambil bagian untuk mengacaukan pikirannya "Sekian lama kau telah mendorong batu itu tetapi batu itu bergeming. Apa kau ingin bunuh diri? Kau tidak akan pernah bisa memindahkannnya." Lalu, ditunjukkannya pada laki-laki itu bahwa tugas itu sangat t...