Ungkapan "Merry Christmas" ( Natal yang penuh kegembiraan ) sudah begitu populer, tapi kadang sudah tidak bermakna lagi, sebab hanya diucapkan atau ditulis di kartu Natal sebagai basa-basi. Mungkin tahun ini Natal tidak begitu "merry" karena berbagai kesulitan dan maslah yang sedang dihadapi, tetapi percayalah bahwa Natal akan tetap mempunyai makna besar apabila Tuhan Yesus tetap diberi tempat dan bertahta di hati kita
Sehabis mengisi pelatihan internet , sesampainya di rumah ponselku tiba-tiba berbunyi tanda ada SMS masuk. Isinya : Info Sekretariat : Bp. Pdt. Lukas Sebadja meninggal pk. 15.00 WIB di RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Beliau adalah gembala sidang GBI Gajah Mada Semarang, gereja tempat aku beribadah selama ini. Sungguh aku merasa kehilangan sosok gembala tangguh yang low profile dan sederhana ini. Yang dapat kukenang dari beliau ini adalah dalam setiap khotbahnya, beliau selalu menekankan bahwa hidup ini serius. Mengapa? Karena kekekalan yang akan kita terima ditentukan oleh bagaimana kita menjalani hidup yang singkat di dunia ini. Selamat Jalan, Pak Sebadja……… To everything there is a season and a time to every purpose under the heaven. He hath made everything beatiful in his time. (Ecclesiates 3: 1, 11)
Komentar