Langsung ke konten utama

ProM Café : All About Love

Nuansa café sangat kental terasa hari itu. Betapa tidak, alunan musik yang mengalun lembut, lampu yang temaram dan jajaran meja bundar merah mendominasi ruangan itu. Ditambah lagi, di atas masing-masing meja bertengger manis sebuah lilin hias dan sekuntum mawar merah. Wow… romantis habis !!!
( Salut buat kerja keras rekan-rekan bagian dekor, maaf… nggak bisa nemeni begadang )

Hari Sabtu kemarin, ProM GBI GaMa Semarang menggelar acara ProM Café dengan tajuk “All About Love”. Memang kata “CINTA” dengan segala romantikanya selalu bikin penasaran orang sehingga kurang lebih 100 orang baik single maupun double antusias datang dalam ProM Café ini. ( Thank’s for your coming ! )


Lagu “Terima Kasih Cinta” ciptaan Glenn Fredly juga sempat dialunkan oleh dua rekan kita Otto dan Muliani sebelum ProM Café memasuki acara puncak.

Hari ini adalah lembaran baru bagiku
Ku disini, karena kau yang memilihku
Tak pernah, ku ragu, akan cintamu
Inilah, diriku, dengan melodi untukmu

Korus;
Dan bila, aku berdiri, tegar, sampai hari ini,
bukan karena kuat dan hebatku
Semua, karena cinta, semua, karena cinta
Tak mampu diriku, dapat berdiri tegak
Terima kasih, cinta


Acara puncak berupa Talk Show dengan tema “Pilihan Siapa??” yang disampaikan 2 narasumber dari GKB Kahal yaitu Pdt Hany beserta istrinya berlangsung cukup seru. Pertanyaan-pertanyaan dari yang hadir sekitar cinta dan jodoh dijawab dengan lugas oleh sepasang suami istri yang sudah dikarunia 3 orang anak ini. Bahkan diungkapkan pula cara nembak dari Pak Hany sewaktu pacaran dengan mantan pacar yang sekarang menjadi istrinya. ( Trima kasih sudah mo buka rahasia, Pak !! )


Saking antusiasnya, begitu acara selesai jam 20.30 beberapa orang masih ada yang meminta waktu secara pribadi untuk konseling dengan para narasumber ini hingga pukul 22.00 !!


Next week, ProM akan mengundang pembicara Pdt Andy Kirana untuk membahas tentang Etika Kerja. Bagi yang tertarik, silakan datang pada hari Sabtu tanggal 17 Maret 2007 pukul 17.30 di ruang SerbaGuna GBI GaMa jalan Gajah Mada Semarang (depan Tahu Pong). Don’t Miss It !!

Komentar

escoret mengatakan…
pantesan mlm mgg ga dtng di markas loenpia..!!!!
Kang Andhi mengatakan…
*pepeng
Sorry.... abis selesainya acara ini sdh malem plus capek...

Postingan populer dari blog ini

Saatku Melewati Lembah Kekelaman

Saatku melewati lembah kekelaman Badai hidup menerpaku Mataku memandangMu yang jaga jiwaku Kudapatkan pengharapan Ketika bebanku berat Dalam jalan hidupku Awan kelam menutupi Ku datang padaMu Tuhan yang pimpin langkahku Kudapatkan pengharapan PadaMu Yesusku, kusujud dan berseru Mengangkat tangan berserah padaMu Nyatakan kehendakMu bukanlah kehendakku Kutahu Kau s'lalu sertaku tak pernah tinggalkanku

Selamat Jalan, Pak Sebadja………

Sehabis mengisi pelatihan internet , sesampainya di rumah ponselku tiba-tiba berbunyi tanda ada SMS masuk. Isinya : Info Sekretariat : Bp. Pdt. Lukas Sebadja meninggal pk. 15.00 WIB di RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Beliau adalah gembala sidang GBI Gajah Mada Semarang, gereja tempat aku beribadah selama ini. Sungguh aku merasa kehilangan sosok gembala tangguh yang low profile dan sederhana ini. Yang dapat kukenang dari beliau ini adalah dalam setiap khotbahnya, beliau selalu menekankan bahwa hidup ini serius. Mengapa? Karena kekekalan yang akan kita terima ditentukan oleh bagaimana kita menjalani hidup yang singkat di dunia ini. Selamat Jalan, Pak Sebadja……… To everything there is a season and a time to every purpose under the heaven. He hath made everything beatiful in his time. (Ecclesiates 3: 1, 11)

RELINQUENDA

Ada seorang pengusaha kaya yang mendirikan sebuah pabrik yang besar. Ketika segala sesuatu telah siap untuk beroperasi sesuai dengan rencana, pengusaha itu lantas memerintahkan kepada orang kepercayaannya untuk menuliskan di gerbang pabrik itu sebuah kata, yaitu : “Relinquenda” yang artinya “Aku akan meninggalkannya!!” Pengusaha itu telah susah payah bertahun-tahun mengumpulkan modal untuk membangunnya dan dengan keberhasilannya membangun pabrik itu, ia dikagumi oleh kolega-koleganya dan dipuja masyarakat. Pengusaha itu amat yakin bahwa ia akan memperoleh keuntungan yang besar, tetapi mengapa ia harus menuliskan kata “Relinquenda” di gerbang pabriknya yang besar dan megah itu? Ternyata ia sadar bahwa pada suatu ketika ia akan pergi menghadap Tuhan dan segala sesuatu yang dimilikinya akan ditinggalkannya. Di dalam keberhasilan hidup kadang kita lupa diri dan selalu menyombongkan keberhasilan yang telah kita raih. Kita lupa bahwa apa yang kita capai hanyalah kepercayaan yang sifatnya se