Jarum penunjuk meteran bensin motorku menunjuk ke huruf E alias empty (English) / entek (Javanese). Segera aku mencari SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) terdekat yang ada di jalan A. Yani Semarang. Melihat antrian panjang ditambah sengatan matahari yang cukup membakar membuat sebenarnya ogah isi bensin di situ. Tapi daripada nanti malah nuntun, mending ikutan antre saja. Begitu sampe giliranku, aku dibuat kaget karena petugas SPBU-nya ternyata cewek.
Dengan ramah ia bertanya mau isi bensin berapa. Setelah kujawab 10 ribu, dengan cekatan dipencetnya tombol2 yang ada di mesin pengisian. Lalu dimasukkannya selang pengisian bensin ke motorku. Sebelum mulai mengisi, ia berkata,"Mulai dari nol ya, Pak.." sambil tangannya melambai ke arah meteran bensin. Begitu kuanggukkan kepala, barulah pengisian bensin dimulai. Meteran pun bergerak perlahan. Saat menunjukkan angka 10000, biasanya di SPBU lain petugas akan cepat-cepat menarik selang sambil selangnya dibalik ke atas supaya bensinnya tidak tercecer (ngirit yaaa...). Tapi di SPBU A. Yani ini tidak demikian, begitu menunjukkan angka 10000, selang tetap ada di dalam lubang motor sampe tetes bensin yang penghabisan.Wow... Excellent Service !! Ngomong-ngomong tentang pom bensin jadi ingat kisah ini. Seorang pegawai baru yang bekerja di pom bensin memperhatikan seniornya sedang mengukur bensin di bak penyimpanan dalam tanah. Iseng-iseng dia bertanya, "Pak, jika saya menjatuhkan rokok yang menyala ke dalam bak penampungan ini, kira-kira apa yang bakalan terjadi?" Dengan tersenyum seniornya menjawab, "Rokok itu akan keluar kembali." Dengan heran pegawai baru itu bertanya, "Wah koq bisa begitu? Apakah bak penampungan ini dilengkapi alat pengaman yang mendorong rokok itu ke atas?" "Bukan," jawabnya, "tapi daya ledakan yang terjadi akan mendorong rokok itu dan juga kau terpental jauh dari sini!"
Dengan ramah ia bertanya mau isi bensin berapa. Setelah kujawab 10 ribu, dengan cekatan dipencetnya tombol2 yang ada di mesin pengisian. Lalu dimasukkannya selang pengisian bensin ke motorku. Sebelum mulai mengisi, ia berkata,"Mulai dari nol ya, Pak.." sambil tangannya melambai ke arah meteran bensin. Begitu kuanggukkan kepala, barulah pengisian bensin dimulai. Meteran pun bergerak perlahan. Saat menunjukkan angka 10000, biasanya di SPBU lain petugas akan cepat-cepat menarik selang sambil selangnya dibalik ke atas supaya bensinnya tidak tercecer (ngirit yaaa...). Tapi di SPBU A. Yani ini tidak demikian, begitu menunjukkan angka 10000, selang tetap ada di dalam lubang motor sampe tetes bensin yang penghabisan.Wow... Excellent Service !! Ngomong-ngomong tentang pom bensin jadi ingat kisah ini. Seorang pegawai baru yang bekerja di pom bensin memperhatikan seniornya sedang mengukur bensin di bak penyimpanan dalam tanah. Iseng-iseng dia bertanya, "Pak, jika saya menjatuhkan rokok yang menyala ke dalam bak penampungan ini, kira-kira apa yang bakalan terjadi?" Dengan tersenyum seniornya menjawab, "Rokok itu akan keluar kembali." Dengan heran pegawai baru itu bertanya, "Wah koq bisa begitu? Apakah bak penampungan ini dilengkapi alat pengaman yang mendorong rokok itu ke atas?" "Bukan," jawabnya, "tapi daya ledakan yang terjadi akan mendorong rokok itu dan juga kau terpental jauh dari sini!"
Komentar
nek aku dadi bapake sing ditakoni kui,
tak jawab ngene.. bisa.. bisa..
BISA DIAM NDAK?!
wakakaka
met weekend!lama gak mampir nih kesini*..*
emng yakin bakal meledak?
udh ada yg pernah nyoba??
Siipp... setuju!!
met weekend juga :)
@Ari
Ari mo nyoba ??
kebalikan sm yg dialami mas andhi..
Hooh... ayu2.. ;)
@nabila
belon pernah ngisi bensin di Tembalang. dulu waktu kuliah belon ada pom bensinnya. :)
semarang oh semarang, kangen kesana lagi
salam buat petugas pom bensin cewek itu
salam kenal