Langsung ke konten utama

7 Kado Terbaik

Jika kita mengasihi seseorang, kita pasti rindu untuk menyenangkan dan membuat orang itu tersenyum. Salah satu cara untuk membuatnya senang dan tersenyum adalah dengan memberikan sebuah kado yang menarik baginya. Di bawah ini ada 7 contoh kado terbaik yang bisa kita kemas untuk diberikan kepada diri kita sendiri dan mereka yang kita kasihi.
  1. Kado terbaik pertama adalah untuk diri kita sendiri, berupa tindakan yang mengasihi diri sendiri.

Seorang yang mengasihi dirinya akan membuang rasa minder, sombong dan mengasihani diri sendiri (self-pitty). Ia juga akan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan tercela yang akan menumpulkan hati nuraninya. Orang yang mengasihi dirinya akan menjauhkan tubuhnya dari minuman keras dan narkoba. Ia juga akan memberi istirahat yang cukup pada tubuhnya.


  1. Kado kedua ditujukan kepada ayah, yaitu berupa rasa hormat.

Ketika kita menyendengkan telinga kepada nasihat dan peringatan ayah, itu akan menjadi kado terbaik bagi ayah yang kita kasihi. Para ayah akan merasa bahwa mereka dihormati tatkala anak-anaknya mendengarkan petunjuk-petunjuk hidup yang diajarkannya.


  1. Kado ketiga ditujukan kepada ibu, yaitu berupa perilaku yang membuatnya bangga.

Apakah yang membuat ibu bangga? Jika kita memelihara budi pekerti, belajar bertekun, menjadi berkat bagi sesama, itulah yang akan membuat ibu kita bangga. Ibu kita akan bangga dan bersukacita manakala orang lain mengatakan kepadanya bahwa ia adalah ibu yang berbahagia karena memiliki anak yang saleh, berbakti dan berprestasi.


  1. Kado keempat ditujukan kepada anak, yaitu berupa teladan.

Belajarlah menjadi orang tua yang rendah hati, saling mengasihi, bertutur kata manis, bertingkah laku baik serta menjaga kekudusan hidup rumah tangga. Semua itu merupakan kado yang indah dan terbaik bagi anak-anak kita.


  1. Kado kelima ditujukan kepada sahabat, yaitu berupa kepercayaan.

Yang dibutuhkan oleh seseorang dalam segala keadaan adalah seorang sahabat yang bisa dipercaya untuk menjadi tempat curahan hatinya. ketika kita memberi kepastian kepada orang yang kita kasihi bahwa kita bisa dipercaya, itu merupakan kado istimewa dari seorang sahabat.


  1. Kado keenam ditujukan kepada semua semua relasi kita, yaitu berupa kasih yang tulus.

Hubungan yang kita bangun kepada semua orang seharusnya didasari oleh kasih yang tulus. Jika kita ingin dikasihi oleh relasi kita dengan tulus, maka kitalah yang pertama kali mengasihi mereka dengan tulus.


  1. Kado ketujuh ditujukan kepada musuh, yaitu berupa doa dan pengampunan.

Apakah kita mau memberikan doa dan pengampunan kepada orang yang menekan dan menyakiti kita? Jika YA, kita berarti sudah memberikan kado yang terindah bagi mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saatku Melewati Lembah Kekelaman

Saatku melewati lembah kekelaman Badai hidup menerpaku Mataku memandangMu yang jaga jiwaku Kudapatkan pengharapan Ketika bebanku berat Dalam jalan hidupku Awan kelam menutupi Ku datang padaMu Tuhan yang pimpin langkahku Kudapatkan pengharapan PadaMu Yesusku, kusujud dan berseru Mengangkat tangan berserah padaMu Nyatakan kehendakMu bukanlah kehendakku Kutahu Kau s'lalu sertaku tak pernah tinggalkanku

Selamat Jalan, Pak Sebadja………

Sehabis mengisi pelatihan internet , sesampainya di rumah ponselku tiba-tiba berbunyi tanda ada SMS masuk. Isinya : Info Sekretariat : Bp. Pdt. Lukas Sebadja meninggal pk. 15.00 WIB di RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Beliau adalah gembala sidang GBI Gajah Mada Semarang, gereja tempat aku beribadah selama ini. Sungguh aku merasa kehilangan sosok gembala tangguh yang low profile dan sederhana ini. Yang dapat kukenang dari beliau ini adalah dalam setiap khotbahnya, beliau selalu menekankan bahwa hidup ini serius. Mengapa? Karena kekekalan yang akan kita terima ditentukan oleh bagaimana kita menjalani hidup yang singkat di dunia ini. Selamat Jalan, Pak Sebadja……… To everything there is a season and a time to every purpose under the heaven. He hath made everything beatiful in his time. (Ecclesiates 3: 1, 11)

RELINQUENDA

Ada seorang pengusaha kaya yang mendirikan sebuah pabrik yang besar. Ketika segala sesuatu telah siap untuk beroperasi sesuai dengan rencana, pengusaha itu lantas memerintahkan kepada orang kepercayaannya untuk menuliskan di gerbang pabrik itu sebuah kata, yaitu : “Relinquenda” yang artinya “Aku akan meninggalkannya!!” Pengusaha itu telah susah payah bertahun-tahun mengumpulkan modal untuk membangunnya dan dengan keberhasilannya membangun pabrik itu, ia dikagumi oleh kolega-koleganya dan dipuja masyarakat. Pengusaha itu amat yakin bahwa ia akan memperoleh keuntungan yang besar, tetapi mengapa ia harus menuliskan kata “Relinquenda” di gerbang pabriknya yang besar dan megah itu? Ternyata ia sadar bahwa pada suatu ketika ia akan pergi menghadap Tuhan dan segala sesuatu yang dimilikinya akan ditinggalkannya. Di dalam keberhasilan hidup kadang kita lupa diri dan selalu menyombongkan keberhasilan yang telah kita raih. Kita lupa bahwa apa yang kita capai hanyalah kepercayaan yang sifatnya se