Kado terbaik pertama adalah untuk diri kita sendiri, berupa tindakan yang mengasihi diri sendiri.
Seorang yang mengasihi dirinya akan membuang rasa minder, sombong dan mengasihani diri sendiri (self-pitty). Ia juga akan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan tercela yang akan menumpulkan hati nuraninya. Orang yang mengasihi dirinya akan menjauhkan tubuhnya dari minuman keras dan narkoba. Ia juga akan memberi istirahat yang cukup pada tubuhnya.
Kado kedua ditujukan kepada ayah, yaitu berupa rasa hormat.
Ketika kita menyendengkan telinga kepada nasihat dan peringatan ayah, itu akan menjadi kado terbaik bagi ayah yang kita kasihi. Para ayah akan merasa bahwa mereka dihormati tatkala anak-anaknya mendengarkan petunjuk-petunjuk hidup yang diajarkannya.
Kado ketiga ditujukan kepada ibu, yaitu berupa perilaku yang membuatnya bangga.
Apakah yang membuat ibu bangga? Jika kita memelihara budi pekerti, belajar bertekun, menjadi berkat bagi sesama, itulah yang akan membuat ibu kita bangga. Ibu kita akan bangga dan bersukacita manakala orang lain mengatakan kepadanya bahwa ia adalah ibu yang berbahagia karena memiliki anak yang saleh, berbakti dan berprestasi.
Kado keempat ditujukan kepada anak, yaitu berupa teladan.
Belajarlah menjadi orang tua yang rendah hati, saling mengasihi, bertutur kata manis, bertingkah laku baik serta menjaga kekudusan hidup rumah tangga. Semua itu merupakan kado yang indah dan terbaik bagi anak-anak kita.
Kado kelima ditujukan kepada sahabat, yaitu berupa kepercayaan.
Yang dibutuhkan oleh seseorang dalam segala keadaan adalah seorang sahabat yang bisa dipercaya untuk menjadi tempat curahan hatinya. ketika kita memberi kepastian kepada orang yang kita kasihi bahwa kita bisa dipercaya, itu merupakan kado istimewa dari seorang sahabat.
Kado keenam ditujukan kepada semua semua relasi kita, yaitu berupa kasih yang tulus.
Hubungan yang kita bangun kepada semua orang seharusnya didasari oleh kasih yang tulus. Jika kita ingin dikasihi oleh relasi kita dengan tulus, maka kitalah yang pertama kali mengasihi mereka dengan tulus.
Kado ketujuh ditujukan kepada musuh, yaitu berupa doa dan pengampunan.
Apakah kita mau memberikan doa dan pengampunan kepada orang yang menekan dan menyakiti kita? Jika YA, kita berarti sudah memberikan kado yang terindah bagi mereka.
Komentar