Alkisah ada seorang petani tua, yang compang-camping dan telanjang kaki, yang duduk di tangga gubuk yang reyot, sambil mengunyah sebatang rumput. Seorang yang lewat berhenti dan bertanya apakah dia boleh minta air minum. Karena ingin bersikap ramah, orang asing ini mengajak petani bercakap-cakap.
"Bagaimana tanaman kapas Anda tahun ini?"
"Tidak punya," jawab petani
"Tidakkah Anda menanam kapas?" Tanya orang ini.
"Tidak," jawab petani, "Takut kumbang kapas."
"Nah, " kata pendatang ini, "bagaimana dengan jagung Anda?"
"Tidak menanam jagung," jawab petani, "Takut hujan tidak akan cukup banyak."
"Nah, " kata orang asing yang serba ingin tahu ini, "Apa yang Anda tanam?"
"Tidak suatu apapun," jawab petani, "Saya cari amannya saja."
Banyak orang yang beritikad baik hidup dengan falsafah petani ini, dan tidak pernah mengambil resiko menghadapi kegagalan. Mereka lebih suka "main amannya saja." Orang-orang ini tidak akan merasakan gairah kemenangan, sebab untuk merebut kemenangan orang harus berani mengambil resiko gagal.
C.T.Studd membuat pernyataan yang hebat tentang pengambilan resiko. "Apakah penjudi yang mencari emas begitu banyak dan penjudi yang mencari Tuhan begitu sedikit?" Dia adalah misionaris besar yang ketika diperingatkan agar tidak kembali ke Afrika karena kemungkinan dia akan mati sebagai martir, menjawab, "Puji Tuhan, saya memang sedang mencari kesempatan untuk mati bagi Yesus." Bagaimana bisa orang seperti itu gagal? Dia memiliki segala-galanya untuk menang dan tidak takut kehilangan apa pun.
"Bagaimana tanaman kapas Anda tahun ini?"
"Tidak punya," jawab petani
"Tidakkah Anda menanam kapas?" Tanya orang ini.
"Tidak," jawab petani, "Takut kumbang kapas."
"Nah, " kata pendatang ini, "bagaimana dengan jagung Anda?"
"Tidak menanam jagung," jawab petani, "Takut hujan tidak akan cukup banyak."
"Nah, " kata orang asing yang serba ingin tahu ini, "Apa yang Anda tanam?"
"Tidak suatu apapun," jawab petani, "Saya cari amannya saja."
Banyak orang yang beritikad baik hidup dengan falsafah petani ini, dan tidak pernah mengambil resiko menghadapi kegagalan. Mereka lebih suka "main amannya saja." Orang-orang ini tidak akan merasakan gairah kemenangan, sebab untuk merebut kemenangan orang harus berani mengambil resiko gagal.
C.T.Studd membuat pernyataan yang hebat tentang pengambilan resiko. "Apakah penjudi yang mencari emas begitu banyak dan penjudi yang mencari Tuhan begitu sedikit?" Dia adalah misionaris besar yang ketika diperingatkan agar tidak kembali ke Afrika karena kemungkinan dia akan mati sebagai martir, menjawab, "Puji Tuhan, saya memang sedang mencari kesempatan untuk mati bagi Yesus." Bagaimana bisa orang seperti itu gagal? Dia memiliki segala-galanya untuk menang dan tidak takut kehilangan apa pun.
Komentar