Langsung ke konten utama

Mengapa Tabung Elpiji 3 Kg Sering Meledak?


Akhir-akhir ini kita sering mendengar dan melihat lewat layar kaca kita tentang begitu banyaknya tabung gas elpiji yang meledak. Apa sih penyebabnya?

Ternyata sepele aja yaitu karena tabung gas elpiji 3 kg warnanya ijo...... Ingat lagu Balonku - yg meletus khan balon yg warnanya ijo.

Hehehe itu jawaban yg versi guyon kalo yg sebenarnya adalah karena :• Kualitas tabung/regulator/selang/kompor/water heater dibawah standar (misalnya: kompor, regulator, selang dan tabung yang dibagikan oleh pemerintah dalam program konversi minyak tanah)

• Tabung, regulator, selang, kompor, water heater dalam kondisi rusak

• Pemasangan yang tidak sempurna (misalnya: pemasangan dilakukan oleh pembantu rumah tangga, instalasi awal yang kurang teliti, dsb.)
• Faktor alam (misalnya: selang digigit tikus, selang aus karena hujan dan panas, dsb.)
Empat hal di atas dapat dirangkum menjadi satu, yaitu:
terjadi kebocoran gas elpiji yang kemudian memicu ledakan tabung gas elpiji.

Untuk itu kami menawarkan solusi yang tepat, cerdas, efektif dan efisien untuk Anda…

Alarm Gas Elpiji

Alat apakah ini?
Sederhananya, Alarm Kebocoran Elpiji adalah sebuah alat yang dirancang khusus untuk mendeteksi kebocoran gas elpiji yang terjadi di sekitar alat tersebut berada.
Sehingga begitu alarm berbunyi (pertanda ada kebocoran gas elpiji), Anda tinggal melepas regulator dari tabung elpiji, atau membawa tabung elpiji keluar rumah, atau menjauhkannya dari pemicu ledakan, seperti percikan api dan listrik.
Seperti apakah bentuk alat ini?

• Dimensi: 12 cm x 8 cm x 4 cm
• Tegangan: 220 V AC
• Daya: <> 85 dB
• Suhu kerja: -10 s/d 50° Celcius

Bagaimana cara pemasangan alat ini dan bagaimana cara kerjanya?
1. Pasang sensor di atas tabung elpiji Anda (lihat gambar di atas). Hubungkan sensor dengan listrik 220V.
2. Lampu hijau akan berkedip selama 1 menit, sebelum sensor aktif, selanjutnya lampu hijau akan menyala terus untuk menunjukkan bahwa sensor telah dan sedang aktif.
3. Saat terdeteksi kebocoran gas, lampu merah akan berkedip dan alarm akan berbunyi “beep….beep…” dengan suara yang keras.
4. Sensor akan berhenti berbunyi dan kembali bekerja normal setelah konsentrasi gas elpiji berada dibawah ambang batas (tidak ada kebocoran gas).
5. Jika alarm berbunyi panjang dan lampu merah menyala, menandakan bahwa sensor tidak berkerja. Cabut sensor dari listrik dan coba hubungkan dengan listrik kembali.



Berapa harga 1 unit alat ini?
Harga per unit Rp 160.000,- BELUM TERMASUK BIAYA PENGIRIMAN menggunakan jasa kurir profesional untuk wilayah seluruh Indonesia (yang dapat dijangkau oleh jasa pengiriman kurir profesional).

Order Sekarang Juga untuk Memastikan Rumah/Kantor/Toko dan Keluarga Anda AMAN dari Ledakan Elpiji!!!

Contact :
ANDHI INDRO NUGROHO
HP. 081914044447

Komentar

Anonim mengatakan…
minta foto tabungnya ya..
thanks for sharing :)

Postingan populer dari blog ini

RELINQUENDA

Ada seorang pengusaha kaya yang mendirikan sebuah pabrik yang besar. Ketika segala sesuatu telah siap untuk beroperasi sesuai dengan rencana, pengusaha itu lantas memerintahkan kepada orang kepercayaannya untuk menuliskan di gerbang pabrik itu sebuah kata, yaitu : “Relinquenda” yang artinya “Aku akan meninggalkannya!!” Pengusaha itu telah susah payah bertahun-tahun mengumpulkan modal untuk membangunnya dan dengan keberhasilannya membangun pabrik itu, ia dikagumi oleh kolega-koleganya dan dipuja masyarakat. Pengusaha itu amat yakin bahwa ia akan memperoleh keuntungan yang besar, tetapi mengapa ia harus menuliskan kata “Relinquenda” di gerbang pabriknya yang besar dan megah itu? Ternyata ia sadar bahwa pada suatu ketika ia akan pergi menghadap Tuhan dan segala sesuatu yang dimilikinya akan ditinggalkannya. Di dalam keberhasilan hidup kadang kita lupa diri dan selalu menyombongkan keberhasilan yang telah kita raih. Kita lupa bahwa apa yang kita capai hanyalah kepercayaan yang sifatnya se...

Saatku Melewati Lembah Kekelaman

Saatku melewati lembah kekelaman Badai hidup menerpaku Mataku memandangMu yang jaga jiwaku Kudapatkan pengharapan Ketika bebanku berat Dalam jalan hidupku Awan kelam menutupi Ku datang padaMu Tuhan yang pimpin langkahku Kudapatkan pengharapan PadaMu Yesusku, kusujud dan berseru Mengangkat tangan berserah padaMu Nyatakan kehendakMu bukanlah kehendakku Kutahu Kau s'lalu sertaku tak pernah tinggalkanku

Menyibak Halimun Puncak Bromo

Setelah tidur 2 jam, tepat tengah malam kami berpamitan untuk meneruskan perjalanan kami ke Bromo. Gelapnya malam tidak terasa karena malam itu kebetulan malam bulan purnama. Keindahan bulan purnama yang bersinar diantara pegunungan membuatku ingin mengabadikannya. Begitu keluar dari mobil, Brrrrrr..... hawa dingin langsung menyergap, membuat tubuh ini gemetaran. Walhasil, foto bulannya malah jadi begini. ( hehehe... yg motret kayaknya lagi punya masalah sama hati nih... ) Jam 04.00 kami tiba di pos terakhir. Sebenarnya kami ingin ke Penanjakan untuk melihat sunrise dengan mobil pribadi tetapi ternyata hal itu tidak diperbolehkan. Kami diharuskan menyewa mobil dari penduduk setempat. Begitu mendengar tarifnya, kami langsung terhenyak lemas. Bayangkan 600 ribu harus kami keluarkan untuk menyewa pulang-pergi mobil jenis Toyota Hartop. Tawar-menawarpun terjadi dengan seru. Disepakati tarifnya 150rb tetapi hanya sampai di kaki Gunung Bromo sebab katanya dari situ juga bisa melihat sunrise...