Minggu-minggu setelah Lebaran biasanya kita masih disibukkan oleh satu acara yaitu halal bihalal. Kantorku kemarin baru saja menyelenggarakan acara ini, cukup meriah juga karena diramaikan oleh terbangan yang personelnya dari dalam sendiri. Komunitas
Loenpia aku dengar juga bakal ngadain halal bihalal, ditunggu undangannya lho yaaa…..
Tapi apa sih artinya halal bihalal? Sebagai illustrasi, di suatu desa ada 2 orang kakak beradik yang hidup berdampingan. Selama bertahun-tahun mereka saling membantu, saling menolong dan bahu-membahu mengerjakan usaha pertanian dan peternakan mereka. Namun suatu hari ada satu kejadian yang membuat mereka salah paham sehingga terjadi pertengkaran hebat yang membuat kini mereka saling bermusuhan. Puncaknya, sang adik mengeruk bendungan dengan buldozer lalu mengalirkan airnya ke tengah padang rumput sehingga rumah mereka kini dipisahkan oleh sebuah sungai. Geram melihat ulah adiknya, sang kakak tidak tinggal diam. Esok paginya dipanggilnya seorang tukang kayu dan disuruhnya membuat pagar setinggi 10 meter agar ia tidak dapat melihat rumah maupun wajah adiknya lagi. Ia bertekad untuk menghapus semua ingatan tentang adiknya
Setelah memberi petunjuk dan menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan si tukang kayu, sang kakak pergi ke kota untuk menjual hasil pertanian dan peternakannya. Saat sang kakak pulang ke rumah pada sore harinya, si tukang kayu baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Namun betapa terkejutnya sang kakak saat melihat hasil pekerjaan si tukang kayu. Alih alih membuat pagar setinggi 10 meter, si tukang kayu justru membuat sebuah jembatan. Ya kini di atas sungai tersebut membentang sebuah jembatan indah yang menghubungkan ladang sang kakak dengan ladang sang adik. Dan di seberang jembatan tampak sang adik bergegas menaiki jembatan. Melihat hal itu, sang kakak pun juga naik ke atas jembatan dan ke duanya bertemu tepat di tengah-tengah jembatan. “Kakak, Engkau sungguh baik mau membangun jembatan yang indah ini,meskipun kelakuanku telah menyakiti hatimu. Maafkan aku, Kak…….” Mendengar perkataan sang adik, sang kakak pun menjabat tangan sang adik dan keduanya pun berpelukan dengan erat.
Halal bihalal dapat diibaratkan seperti sebuah jembatan yang dibangun dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang selama ini mengganjal, untuk menguraikan benang kusut, untuk mencairkan kebekuan dan untuk melepaskan belenggu sehingga hubungan kita dengan rekan-rekan kita dapat berjalan mesra kembali.
Komentar
Minal aidzin wal faidzin. Mohon maaf kalau ada komentar yang tidak berkenan di hati.