Langsung ke konten utama

2008 : The Year of Breakthrough

Awal tahun selalu memberi sukacita dan menghasilkan dorongan hati oleh karena di awal tahun kita menetapkan sasaran atau cita-cita yang akan kita raih di tahun itu. Demikian juga ketika kita memasuki tahun 2008 ini. Tuhan telah memberikan dan menetapkan tahun ini sebagai TAHUN TEROBOSAN bagi kita. beberapa hamba Tuhan yang melayani kita di bulan-bulan terakhir memberikan konfirmasi akan visi yang Tuhan berikan itu.

Peter Wagner, seorang hamba dan nabi Tuhan juga mendapatkan visi yang sama. Dia mengatakan bahwa,”Kita telah measuki tahun transisional terpenting sepanjang sejarah Gereja. Jika ada musim untuk menerima dan memahami pesan Tuhan untuk Gereja-Nya, saat itu adalah SEKARANG! Kita telah berada di tahun 2008 menurut perhitungan Tahun Masehi dan tahun 5678 menurut perhitungan Tahun Ibrani. Angka delapan dalam huruf Ibrani menggambarkan tembok, pagar, jalan masuk, pintu atau gerbang. Gambaran itu secara profetik menyatakan bahwa di tengah-tengah tembok atau penghalang, Allah menyediakan pintu gerbang kesempatan untuk mengalami pembaharuan.” Itulah yang disebut dengan TEROBOSAN!

Kata “terobosan” memiliki beberapa makna, dan setiap makna memiliki arti rohani dan profetis bagi jemaat GBI Gajah Mada Semarang :

  1. Pemahaman yang mendalam dan produktif

Di Tahun Terobosan ini, Tuhan akan memberikan hikmat berupa pemahaman yang mendalam terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita, karena salah satu cara Tuhan berbicara adlah melalui peristiwa di sekitar kita. pada waktu Anda membaca dan merenungkan Firman, Tuhan juga akan menyingkapkan kebenaran firman sehingga Anda akan mendapatkan bukan hanya pemahaman yang mendalam, tetapi juga produktif. Artinya satu ayat yang disingkapkan oleh Tuhan akan menggandeng ayat lainnya sehingga Anda akan mendapatkan gambaran yang lengkap tentang sebuah kebenaran. Pemahaman yang mendalam dan produktif terhadap kebenaran firman akan menghasilkan kecintaan dan kenikmatan di dalam membaca dan merenungkan firman, yang pada gilirannya nanti akan menghasilkan pertumbuhan rohani yang kuat dan sehat.

  1. Penemuan yang penting

Di Tahun Terobosan ini, Tuhan akan menunjukkan kepada Anda hal-hal yang selama ini tertutup dan dirahasiakan. Mungkin itu berupa orang atau keadaan seperti celah yang membocorkan berkat yang Anda terima atau berupa belalang pelahap yang selama ini tanpa sadar menggerogoti keuntungan Anda. Di sisi lain, bisa juga penemuan penting berupa ide atau produk yang selama ini sudah Anda ketahui namun tidak Anda sadari bisa menghasilkan keuntungan besar.

  1. Penjebolan penghalang atau pertahan musuh

Setiap manusia pasti memiliki keterbatasan. Namun ada keterbatasan-keterbatasan yang mengganggu secara nyata terutama jika berkaitan dengan dengan hal-hal rohani. Misalnya sering merasa malas beribadah, malas membaca Alkitab, ragu-ragu dalam mempraktekkan firman, terikat dengan kebiasaan buruk, dll. Di Tahun Terobosan ini, terimalah penjebolan setiap penghalang tersebut sehingga Anda bisa bertumbuh lebih pesat.

Agar dapat mengalami terobosan, kita akan belajar dari pengalaman Yakub di sungai Yabok yang tertulis di dalam Kejadian 32:22-26. Pengalaman Yabok membuat hidup Yakub berubah. Ia diubah menjadi Israel yang artinya Pangeran Allah. Sungguh suatu perubahan yang bukan hanya besar tetapi luar biasa. Apa yang Yakub lakukan di sungai Yabok?

  1. Buat keputusan pribadi

Pada saat ia tinggal seorang diri, Yakub tidak berputus asa atau merenungi nasibnya. Keputusan untuk mengalami terobosan harus diambil secara pribadi. Ingatlah bahwa keadaan Anda hari ini adalah akibat keputusan kemarin dan keadaan esok adalah hasil keputusan hari ini.

  1. Bergumul bersama Allah

Allah adalah sumber dan pembuat terobosan. Jika Anda menginginka terobosan, datanglah kepada Allah. Harapkan sesuatu Ia buat dalam hidupmu. Carilah wajah-Nya selalu. Mendekatlah kepada-Nya.

  1. Ijinkan Allah “menang”

Banyak orang yang tidak bisa mengalami terobosan dalam hidupnya karena ia tidak mau menyerah kepada petunjuk dan kehendak Allah. Dirinya mau menang melawan Allah. Kehendak pribadinya lebih kuat dan ia lebih percaya dirinya daripada kehendak dan firman Allah. Agar bisa mengalami terobosan, ijinkan Allah memathkan kehendak Anda. Berikan kesempatan agar pikiran Allah menguasai pikiran kita.

  1. Bertahan sampai akhir

Kunci terobosan adlah bertahan. Terlalu banyak orang berhenti berusaha saat ia sudah berada sangat dekat dengan terobosan yang ia harapkan. Ia telah sampai di ambang pintu, tetapi terlalu lelah untuk masuk melalui pintu. Kita akan melakukan perjalanan setahun, maka dibutuhkan ketekunan, kekuatan dan ketahanan agar kita bisa melalui perjalanan seluruhnya dan menerima terobosan seutuhnya.

Inilah rencana perjalanan Tahun Terobosan 2008

  1. TEROBOSAN ROHANI / SPRITUAL BREAKTHROUGH

Agar Anda bisa mengalami Terobosan Rohani, inilah yang harus Anda lakukan :

    1. Bangun keintiman dengan Tuhan melaluio doa, pujian dan penyembahan baik secara pribadi, keluarga maupun korporat.

    2. Baca dan renungkan firman setiap hari.

    3. Bersaksi dan menjadi saksi di lingkungan masing-masing.


  1. TEROBOSAN KELUARGA / FAMILY BREAKTHROUGH

Keluarga Anda akan mengalami terobosan jika Anda melakukan hal-hal berikut :

    1. Membangun mezbah keluarga dimana ayah menjadi imam yang memimpin keluarga di dalam pertumbuhan rohani dan pengenalan akan Allah.

    2. Menata fungsi dan posisi anggota keluarga sesuai dengan prinsip Alkitab.

    3. Melayani bersama seperti yang diungkapkan Yosua.


  1. TEROBOSAN KEUANGAN / FINANCIAL BREAKTHROUGH

Berkat Allah akan menerobos dengan limpah dalam hidup Anda jika Anda setia dalam hal :

    1. Kembalikan perpuluhan yang adalah milik Tuhan.

    2. Kerja giat dan jujur dalam segala sesuatu.

    3. Kembangkan kebiasaan memberi sebagai ciri khusus anak-anak Allah.


Marilah kita sehati, sepikiran, setujuan, dan saling menguatkan satu sama lain agar sepanjang tahun 2008 ini, kita benar-benar mengalami terobosan Illahi yang membuat kekristenan kita lebih bergairah bagi Dia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saatku Melewati Lembah Kekelaman

Saatku melewati lembah kekelaman Badai hidup menerpaku Mataku memandangMu yang jaga jiwaku Kudapatkan pengharapan Ketika bebanku berat Dalam jalan hidupku Awan kelam menutupi Ku datang padaMu Tuhan yang pimpin langkahku Kudapatkan pengharapan PadaMu Yesusku, kusujud dan berseru Mengangkat tangan berserah padaMu Nyatakan kehendakMu bukanlah kehendakku Kutahu Kau s'lalu sertaku tak pernah tinggalkanku

Selamat Jalan, Pak Sebadja………

Sehabis mengisi pelatihan internet , sesampainya di rumah ponselku tiba-tiba berbunyi tanda ada SMS masuk. Isinya : Info Sekretariat : Bp. Pdt. Lukas Sebadja meninggal pk. 15.00 WIB di RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Beliau adalah gembala sidang GBI Gajah Mada Semarang, gereja tempat aku beribadah selama ini. Sungguh aku merasa kehilangan sosok gembala tangguh yang low profile dan sederhana ini. Yang dapat kukenang dari beliau ini adalah dalam setiap khotbahnya, beliau selalu menekankan bahwa hidup ini serius. Mengapa? Karena kekekalan yang akan kita terima ditentukan oleh bagaimana kita menjalani hidup yang singkat di dunia ini. Selamat Jalan, Pak Sebadja……… To everything there is a season and a time to every purpose under the heaven. He hath made everything beatiful in his time. (Ecclesiates 3: 1, 11)

RELINQUENDA

Ada seorang pengusaha kaya yang mendirikan sebuah pabrik yang besar. Ketika segala sesuatu telah siap untuk beroperasi sesuai dengan rencana, pengusaha itu lantas memerintahkan kepada orang kepercayaannya untuk menuliskan di gerbang pabrik itu sebuah kata, yaitu : “Relinquenda” yang artinya “Aku akan meninggalkannya!!” Pengusaha itu telah susah payah bertahun-tahun mengumpulkan modal untuk membangunnya dan dengan keberhasilannya membangun pabrik itu, ia dikagumi oleh kolega-koleganya dan dipuja masyarakat. Pengusaha itu amat yakin bahwa ia akan memperoleh keuntungan yang besar, tetapi mengapa ia harus menuliskan kata “Relinquenda” di gerbang pabriknya yang besar dan megah itu? Ternyata ia sadar bahwa pada suatu ketika ia akan pergi menghadap Tuhan dan segala sesuatu yang dimilikinya akan ditinggalkannya. Di dalam keberhasilan hidup kadang kita lupa diri dan selalu menyombongkan keberhasilan yang telah kita raih. Kita lupa bahwa apa yang kita capai hanyalah kepercayaan yang sifatnya se