Langsung ke konten utama

I Need Your Help !!

Sudah pada nonton “Superman Returns” khan? Setelah nonton film ini, terbersit pikiran mengapa manusia tidak diciptakan seperti Superman? Bukankah semuanya akan menjadi lebih baik jika manusia mempunyai kapasitas sebagai manusia super? Dengan kemampuan terbangnya, Superman dapat memecah gelombang tsunami. Dengan kemampuan X-Ray Vision, sumber semburan lumpur panas dapat dideteksi. Dengan super breath, kebakaran hutan dapat segera dipadamkan. Tetapi mengapa Tuhan tidak melakukannya? Apakah Tuhan tidak sanggup?

Tiba-tiba muncul pikiran lain. Benarkah dunia akan menjadi lebih baik jika manusia diciptakan dengan kemampuan seperti Superman? Bukankah dunia justru bagaikan telur di ujung tanduk jika kita semua menjadi seperti Superman?

Seandainya kita menjadi Superman, bukan tidak mungkin sifat dasar manusia yang egois akan semakin menjadi-jadi. Manusia akan menjelma menjadi sosok yang egosentris. Mengapa? Karena segala sesuatunya bisa kita kerjakan sendiri, kita tidak akan pernah merasa membutuhkan orang lain. Bahkan bisa jadi karena kekuatan dan kemampuan supernya, kita mengabaikan Tuhan.

Untunglah kita tidak diciptakan seperti Superman. Masing-masing kita mempunyai kelemahan dan kelebihan sehingga tidak ada pilihan lain kecuali kita merasa saling membutuhkan. Kelemahan kita ditutup orang lain sedangkan kelebihan kita dipakai untuk menutup kelemahan yang lain. Dengan demikian terkikislah sifat egois dan keangkuhan kita. Untunglah kita bukan Superman, sehingga kita selalu ingat kepada Tuhan saat kita dalam kelemahan dan membutuhkan pertolongan-Nya.

Ada pepatah lama mengatakan bahwa manusia diciptakan seperti malaikat tapi dengan satu sayap dan mereka hanya bisa terbang jika mereka saling berpelukan. Jadi agar bisa terbang kita membutuhkan sayap orang lain. (Jadi ingat, bukankah penemu pesawat terbang juga dua orang yaitu Orville Wright dan Wilbur Wright). Itulah sebabnya manusia yang merasa bisa melakukan semuanya sendiri adalah manusia yang paling celaka. Mengapa? Karena sebenarnya ia hanya punya satu sayap dan dengan satu sayap tidak mungkin ia bisa terbang.

So, because I am not Superman.. I need your help to make me flight

Komentar

Anonim mengatakan…
manusia itu ringkih
maka dari itu manusia tercipta untuk saling melengkapi satu sama lainnya.

mata bisa kasih sayap tambalan pakai photoshop kalau kamu mau
Anonim mengatakan…
mungkin kalo dari dulu semua manusia bisa terbang,,, topik di postingan ini bakal ganti 'kenapa manusia ga bisa menghilang?'

hehehe... begitulah manusia ;)

Postingan populer dari blog ini

Saatku Melewati Lembah Kekelaman

Saatku melewati lembah kekelaman Badai hidup menerpaku Mataku memandangMu yang jaga jiwaku Kudapatkan pengharapan Ketika bebanku berat Dalam jalan hidupku Awan kelam menutupi Ku datang padaMu Tuhan yang pimpin langkahku Kudapatkan pengharapan PadaMu Yesusku, kusujud dan berseru Mengangkat tangan berserah padaMu Nyatakan kehendakMu bukanlah kehendakku Kutahu Kau s'lalu sertaku tak pernah tinggalkanku

Selamat Jalan, Pak Sebadja………

Sehabis mengisi pelatihan internet , sesampainya di rumah ponselku tiba-tiba berbunyi tanda ada SMS masuk. Isinya : Info Sekretariat : Bp. Pdt. Lukas Sebadja meninggal pk. 15.00 WIB di RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Beliau adalah gembala sidang GBI Gajah Mada Semarang, gereja tempat aku beribadah selama ini. Sungguh aku merasa kehilangan sosok gembala tangguh yang low profile dan sederhana ini. Yang dapat kukenang dari beliau ini adalah dalam setiap khotbahnya, beliau selalu menekankan bahwa hidup ini serius. Mengapa? Karena kekekalan yang akan kita terima ditentukan oleh bagaimana kita menjalani hidup yang singkat di dunia ini. Selamat Jalan, Pak Sebadja……… To everything there is a season and a time to every purpose under the heaven. He hath made everything beatiful in his time. (Ecclesiates 3: 1, 11)

RELINQUENDA

Ada seorang pengusaha kaya yang mendirikan sebuah pabrik yang besar. Ketika segala sesuatu telah siap untuk beroperasi sesuai dengan rencana, pengusaha itu lantas memerintahkan kepada orang kepercayaannya untuk menuliskan di gerbang pabrik itu sebuah kata, yaitu : “Relinquenda” yang artinya “Aku akan meninggalkannya!!” Pengusaha itu telah susah payah bertahun-tahun mengumpulkan modal untuk membangunnya dan dengan keberhasilannya membangun pabrik itu, ia dikagumi oleh kolega-koleganya dan dipuja masyarakat. Pengusaha itu amat yakin bahwa ia akan memperoleh keuntungan yang besar, tetapi mengapa ia harus menuliskan kata “Relinquenda” di gerbang pabriknya yang besar dan megah itu? Ternyata ia sadar bahwa pada suatu ketika ia akan pergi menghadap Tuhan dan segala sesuatu yang dimilikinya akan ditinggalkannya. Di dalam keberhasilan hidup kadang kita lupa diri dan selalu menyombongkan keberhasilan yang telah kita raih. Kita lupa bahwa apa yang kita capai hanyalah kepercayaan yang sifatnya se