Langsung ke konten utama

Sorga Supermarket


Suatu hari dalam perjalanan hidupku, aku menjumpai “Sorga Supermarket”. Ketika aku berjalan hendak masuk ke supermarket tersebut, pintu segera membuka secara otomatis dengan begitu lebarnya. Saat aku ada di dalamnya, kulihat semua karyawannya berpakaian putih-putih. Salah satu dari mereka memberikan keranjang belanja seraya berkata,”Silakan berbelanja dan pilih yang Anda mau. Semua kebutuhan Anda tersedia disini.”

Pertama-tama aku mengambil KESABARAN dan KASIH, karena keduanya berada di rak yang sama. Di bawah rak itu aku melihat PENGERTIAN, akupun mengambilnya. Lalu aku mengambil dua kotak KEBIJAKSANAAN dan sekantong IMAN. Aku juga tidak melupakan ROH KUDUS karena itu terletak di setiap tempat dalam supermarket tersebut. Aku berhenti sejenak untuk mengambil sebungkus KEKUATAN dan KETEGUHAN HATI untuk menolong dan memampukanku melalui perjuangan hidup ini. Meskipun keranjang belanjaan sudah hampir penuh, tetapi aku teringat bahwa aku butuh ANUGERAH. Aku juga tidak melupakan KESELAMATAN karena ini merupakan barang gratis yang ada di supermarket ini. Untuk yang satu ini aku mengambilnya lebih agar bisa kubagikan kepada orang lain yang membutuhkan. “Mumpung gratis,’ pikirku.

Keranjangku kini benar-benar penuh dan aku berjalan ke kasir untuk membayar belanjaan. Di depan kasir aku melihat DOA dan tanpa berpikir panjang aku segera mengambilnya karena tanpa ini aku akan segera jatuh dalam pencobaan. Ooops, hampir aku melupakan tiga hal penting yaitu DAMAI , SUKACITA dan NYANYIAN PUJIAN. Kemudian aku bertanya ke kasir, “Berapa yang harus saya bayar untuk semua ini?” Ia hanya tersenyum dan berkata, “Anda tinggal membawanya saja.” Sekali lagi aku bertanya dalm kebingungan, “Sungguh berapa harga semua ini?” Ia tersenyum lagi sambil berkata,”Seseorang telah membayar semuanya untuk Anda. Namanya Yesus.”

Kalau Anda ingin menikmatinya juga, saat ini “Sorga Supermarket” masih terbuka 24 jam untuk Anda.

Komentar

Anonim mengatakan…
wekkzz....beratt.....
keren mas...!!!!
Sorga Supermarket.....surga..!!!

Postingan populer dari blog ini

Selamat Jalan, Pak Sebadja………

Sehabis mengisi pelatihan internet , sesampainya di rumah ponselku tiba-tiba berbunyi tanda ada SMS masuk. Isinya : Info Sekretariat : Bp. Pdt. Lukas Sebadja meninggal pk. 15.00 WIB di RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Beliau adalah gembala sidang GBI Gajah Mada Semarang, gereja tempat aku beribadah selama ini. Sungguh aku merasa kehilangan sosok gembala tangguh yang low profile dan sederhana ini. Yang dapat kukenang dari beliau ini adalah dalam setiap khotbahnya, beliau selalu menekankan bahwa hidup ini serius. Mengapa? Karena kekekalan yang akan kita terima ditentukan oleh bagaimana kita menjalani hidup yang singkat di dunia ini. Selamat Jalan, Pak Sebadja……… To everything there is a season and a time to every purpose under the heaven. He hath made everything beatiful in his time. (Ecclesiates 3: 1, 11)

Menyibak Halimun Puncak Bromo

Setelah tidur 2 jam, tepat tengah malam kami berpamitan untuk meneruskan perjalanan kami ke Bromo. Gelapnya malam tidak terasa karena malam itu kebetulan malam bulan purnama. Keindahan bulan purnama yang bersinar diantara pegunungan membuatku ingin mengabadikannya. Begitu keluar dari mobil, Brrrrrr..... hawa dingin langsung menyergap, membuat tubuh ini gemetaran. Walhasil, foto bulannya malah jadi begini. ( hehehe... yg motret kayaknya lagi punya masalah sama hati nih... ) Jam 04.00 kami tiba di pos terakhir. Sebenarnya kami ingin ke Penanjakan untuk melihat sunrise dengan mobil pribadi tetapi ternyata hal itu tidak diperbolehkan. Kami diharuskan menyewa mobil dari penduduk setempat. Begitu mendengar tarifnya, kami langsung terhenyak lemas. Bayangkan 600 ribu harus kami keluarkan untuk menyewa pulang-pergi mobil jenis Toyota Hartop. Tawar-menawarpun terjadi dengan seru. Disepakati tarifnya 150rb tetapi hanya sampai di kaki Gunung Bromo sebab katanya dari situ juga bisa melihat sunrise...

TAAT

Seorang laki-laki sedang tidur di pondoknya ketika kamarnya tiba-tiba menjadi terang, dan nampaklah Sang Juruselamat. Tuhan berkata padanya bahwa ada pekerjaan yang harus dilakukannya. Lalu Tuhan menunjukkan padanya sebuah batu besar di depan pondoknya. Tuhan menjelaskan bahwa ia harus mendorong batu itu dengan seluruh kekuatannya. Hal ini kemudian dikerjakan laki-laki itu setiap hari. Bertahun- tahun ia bekerja sejak matahari terbit sampai terbenam, pundaknya sering menjadi kaku menahan dingin, ia kelelahan karena mendorong dengan seluruh kemampuannya. Setiap malam laki-laki itu kembali ke kamarnya dengan sedih dan cemas, merasa bahwa sepanjang harinya kosong dan sia-sia. Ketika laki-laki itu mulai putus asa, si Iblispun mulai mengambil bagian untuk mengacaukan pikirannya "Sekian lama kau telah mendorong batu itu tetapi batu itu bergeming. Apa kau ingin bunuh diri? Kau tidak akan pernah bisa memindahkannnya." Lalu, ditunjukkannya pada laki-laki itu bahwa tugas itu sangat t...