Langsung ke konten utama

De-Toxifikasi Tubuh

Ternyata tubuh kita secara otomatis melakukan de-toxifikasi (pembuangan racun) dan absorbsi (penyerapan zat-zat yang berguna) sesuai dengan jadwal. Yuk, kita pahami jadwalnya supaya tubuh kita tetap fit.

Jam 9 – 11 malam
Merupakan waktu pembuangan zat-zat tidak berguna / beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening).
Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. (Tentu saja musik yang slow, jangan yang rock atau heavy metal).Bila saat itu kita masih dalam keadaan kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci pakaian atau masih berkutat dengan pekerjaan, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

Jam 11 malam – 1 dini hari
Ini saatnya proses de-toxin di bagian hati.
Kalo yang ini harus dilalui dalam kondisi tidur nyenyak.

Jam 1 – 3 dini hari
Merupakan proses de-toxin di bagian empedu.
Situasi ini juga berlangsung dalam kondisi tidur.

Jam 3 – 5 pagi
Waktunya de-toxin di bagian paru-paru.
Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tidak perlu minum obat batuk supaya tidak menghalangi proses pembuangan kotoran.

Jam 5 – 7 pagi
De-toxin mencapai bagian usus besar.
Jadi jangan heran kalo jam-jam segini kalian pengin ke toilet untuk buang air baik besar maupun kecil.

Jam 7 – 9 pagi
Waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil.
Inilah pentingnya sarapan pagi. Untuk kalian yang sakit, sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pukul 6.30 pagi. Sarapan sebelum jam 7.30 merupakan waktu yang sangat baik bagi kita yang ingin menjaga kesehatannya. So, bagi yang biasa tidak makan pagi ubah dech kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga jam 9 – 10 daripada tidak makan sama sekali.

Kalo kita cermati jadwal di atas, maka tidur terlalu malam atau bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat yang tidak berguna dan penyerapan zat-zat yang diperlukan untuk tubuh kita, yang tentu saja akan berdampak negatif bagi kesehatan. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah. Sebab itu tidurlah yang nyenyak dan patuhi nasehat dari si Raja Dangdut : Jangan Begadang.
source : milis

Komentar

Anonim mengatakan…
apa jam-nya sama untuk setiap orang?
kan waktu lahirnya beda2

Postingan populer dari blog ini

Saatku Melewati Lembah Kekelaman

Saatku melewati lembah kekelaman Badai hidup menerpaku Mataku memandangMu yang jaga jiwaku Kudapatkan pengharapan Ketika bebanku berat Dalam jalan hidupku Awan kelam menutupi Ku datang padaMu Tuhan yang pimpin langkahku Kudapatkan pengharapan PadaMu Yesusku, kusujud dan berseru Mengangkat tangan berserah padaMu Nyatakan kehendakMu bukanlah kehendakku Kutahu Kau s'lalu sertaku tak pernah tinggalkanku

Selamat Jalan, Pak Sebadja………

Sehabis mengisi pelatihan internet , sesampainya di rumah ponselku tiba-tiba berbunyi tanda ada SMS masuk. Isinya : Info Sekretariat : Bp. Pdt. Lukas Sebadja meninggal pk. 15.00 WIB di RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Beliau adalah gembala sidang GBI Gajah Mada Semarang, gereja tempat aku beribadah selama ini. Sungguh aku merasa kehilangan sosok gembala tangguh yang low profile dan sederhana ini. Yang dapat kukenang dari beliau ini adalah dalam setiap khotbahnya, beliau selalu menekankan bahwa hidup ini serius. Mengapa? Karena kekekalan yang akan kita terima ditentukan oleh bagaimana kita menjalani hidup yang singkat di dunia ini. Selamat Jalan, Pak Sebadja……… To everything there is a season and a time to every purpose under the heaven. He hath made everything beatiful in his time. (Ecclesiates 3: 1, 11)

RELINQUENDA

Ada seorang pengusaha kaya yang mendirikan sebuah pabrik yang besar. Ketika segala sesuatu telah siap untuk beroperasi sesuai dengan rencana, pengusaha itu lantas memerintahkan kepada orang kepercayaannya untuk menuliskan di gerbang pabrik itu sebuah kata, yaitu : “Relinquenda” yang artinya “Aku akan meninggalkannya!!” Pengusaha itu telah susah payah bertahun-tahun mengumpulkan modal untuk membangunnya dan dengan keberhasilannya membangun pabrik itu, ia dikagumi oleh kolega-koleganya dan dipuja masyarakat. Pengusaha itu amat yakin bahwa ia akan memperoleh keuntungan yang besar, tetapi mengapa ia harus menuliskan kata “Relinquenda” di gerbang pabriknya yang besar dan megah itu? Ternyata ia sadar bahwa pada suatu ketika ia akan pergi menghadap Tuhan dan segala sesuatu yang dimilikinya akan ditinggalkannya. Di dalam keberhasilan hidup kadang kita lupa diri dan selalu menyombongkan keberhasilan yang telah kita raih. Kita lupa bahwa apa yang kita capai hanyalah kepercayaan yang sifatnya se