Langsung ke konten utama

Loenpia Surprise


Wuusshh….. dengan sekali kibasan tangan, padamlah nyala api lilin yang ada di atas kue ulang tahun. Tepuk tangan para toekang Loenpia pun bergema. Itulah cara tiup lilin trade mark Loenpia yang dilakukan oleh pembesarnya dalam acara ulang tahun pertama Loenpia.net di Happy Café – sebuah café lesehan yang lokasinya di daerah Tembalang. Acara pun berlanjut dengan menyeruput es teh dan es buah serta menyantap makanan pesanan masing-masing. Rata-rata sih pada pesan ayam bakar pedas karena sudah diwanti-wanti oleh korlap dan bendahara untuk pesan makanan yang harganya tidak lebih dari 6000 rupiah.

Setelah urusan “kampung tengah” selesai, acara diteruskan dengan membahas mengenai lomba blog ( karena pihak terkait belum final keputusannya, tunggu penjelasannya di postingan selanjutnya ) dan yahoo capsul.

Di tengah-tengah serunya obrolan ini, tiba-tiba mas Jhiban memberikan surprise berupa sticker ulang tahun pertama Loenpia - yang kontan jadi rebutan - dan satu keping VCD berisi rekaman gambar aksi-aksi para toekang Loenpia sehingga setelah pembahasan selesai, session berikut nonton bareng VCD tersebut yang disetel dari laptopnya Budi.

Suara Merdeka ternyata pada hari itu juga memberikan surprise bagi para blogger dengan membuka rubrik baru bernama Blog Print. Berikut cuplikannya :

“Redaksi Konek mulai minggu ini membuka rubrik baru bernama Blog Print yang akan hadir setiap tiga minggu sekali atau setiap edisi internet. Pembaca yang memiliki blog dapat bergabung dengan mengirimkan alamat blognya ke e-mail : koneksm@yahoo.com Kriteria pemuatan antara lain penampilan (theme) harus menarik dan kontennya tidak menyinggung unsur SARA. Bloger juga harus menyertakan sekilas informasi tentang identitas (about). Jika selama ini blog hanya bisa terbaca melalui internet, kehadiran Blog Print diharapkan dapat menjadi sarana sosialisasi blog yang efektif melalui media cetak.”

Nah, bagi para toekang Loenpia cepetan daftarin blogmu mumpung masih anget. Lumayan… nampang di koran sekaligus menaikkan traffic.

Satu surprise lagi, malamnya kota Semarang bawah diguyur hujan yang lumayan deras. Sirnalah udara panas yang selama ini menyergap digantikan kesejukan dari tanah yang tersiram air. Thanks, God and suddenly ….. peetttt…. listrik mati ….Silent Surprise from PLN !!!

Artikel Terkait :

Komentar

Anonim mengatakan…
Met Ultah Loenpia!
hehehe PLN sirik ama kita Mas. kekekeke.. :-p

eh Jhiban ya nulis tentang ini lho..
traju mengatakan…
kasihan sekali ki sanak...mati lampu yaa, di t4ku ga tuh...silahkan mampir ke t4ku ki sanak...http://traju.wordpress.com/
Anonim mengatakan…
wah,seru bgt ya...!!!1
sayang ga bisa dtng....

Postingan populer dari blog ini

RELINQUENDA

Ada seorang pengusaha kaya yang mendirikan sebuah pabrik yang besar. Ketika segala sesuatu telah siap untuk beroperasi sesuai dengan rencana, pengusaha itu lantas memerintahkan kepada orang kepercayaannya untuk menuliskan di gerbang pabrik itu sebuah kata, yaitu : “Relinquenda” yang artinya “Aku akan meninggalkannya!!” Pengusaha itu telah susah payah bertahun-tahun mengumpulkan modal untuk membangunnya dan dengan keberhasilannya membangun pabrik itu, ia dikagumi oleh kolega-koleganya dan dipuja masyarakat. Pengusaha itu amat yakin bahwa ia akan memperoleh keuntungan yang besar, tetapi mengapa ia harus menuliskan kata “Relinquenda” di gerbang pabriknya yang besar dan megah itu? Ternyata ia sadar bahwa pada suatu ketika ia akan pergi menghadap Tuhan dan segala sesuatu yang dimilikinya akan ditinggalkannya. Di dalam keberhasilan hidup kadang kita lupa diri dan selalu menyombongkan keberhasilan yang telah kita raih. Kita lupa bahwa apa yang kita capai hanyalah kepercayaan yang sifatnya se...

Saatku Melewati Lembah Kekelaman

Saatku melewati lembah kekelaman Badai hidup menerpaku Mataku memandangMu yang jaga jiwaku Kudapatkan pengharapan Ketika bebanku berat Dalam jalan hidupku Awan kelam menutupi Ku datang padaMu Tuhan yang pimpin langkahku Kudapatkan pengharapan PadaMu Yesusku, kusujud dan berseru Mengangkat tangan berserah padaMu Nyatakan kehendakMu bukanlah kehendakku Kutahu Kau s'lalu sertaku tak pernah tinggalkanku

Menyibak Halimun Puncak Bromo

Setelah tidur 2 jam, tepat tengah malam kami berpamitan untuk meneruskan perjalanan kami ke Bromo. Gelapnya malam tidak terasa karena malam itu kebetulan malam bulan purnama. Keindahan bulan purnama yang bersinar diantara pegunungan membuatku ingin mengabadikannya. Begitu keluar dari mobil, Brrrrrr..... hawa dingin langsung menyergap, membuat tubuh ini gemetaran. Walhasil, foto bulannya malah jadi begini. ( hehehe... yg motret kayaknya lagi punya masalah sama hati nih... ) Jam 04.00 kami tiba di pos terakhir. Sebenarnya kami ingin ke Penanjakan untuk melihat sunrise dengan mobil pribadi tetapi ternyata hal itu tidak diperbolehkan. Kami diharuskan menyewa mobil dari penduduk setempat. Begitu mendengar tarifnya, kami langsung terhenyak lemas. Bayangkan 600 ribu harus kami keluarkan untuk menyewa pulang-pergi mobil jenis Toyota Hartop. Tawar-menawarpun terjadi dengan seru. Disepakati tarifnya 150rb tetapi hanya sampai di kaki Gunung Bromo sebab katanya dari situ juga bisa melihat sunrise...