Langsung ke konten utama

Jangan Berdoa Doa Bapa Kami

Jangan mengatakan BAPA
kalau sehari-hari tidak berlaku sebagai anak

Jangan mengatakan KAMI
kalau kita hidup tersendiri dalam egoisme kita

Jangan mengatakan YANG ADA DI SURGA
kalau hanya memikirkan hal-hal duniawi

Jangan mengatakan DIMULIAKANLAH NAMAMU
kalau tidak menghormatiNya

Jangan mengatakan TERJADILAH KEHENDAKMU
kalau tidak mau menerimanya bila ternyata adalah berat dan pahit

Jangan mengatakan BERILAH KAMI REJEKI PADA HARI INI
kalau tidak prihatin akan mereka yang lapar, orang buta huruf dan tanpa harapan untuk besok

Jangan mengatakan AMPUNILAH KESALAHAN KAMI
kalau masih menyimpan kebencian terhadap saudaramu

Jangan mengatakan JANGANLAH BIARKAN KAMI JATUH DALAM PENCOBAAN
kalau masih bermaksud berbuat dosa

Jangan mengatakan BEBASKANLAH KAMI DARI YANG JAHAT
kalau tidak berani mengambil posisi melawan kejahatan

Jangan mengatakan AMiN
kalau kita tidak menganggap serius setiap kata doa BAPA KAMI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RELINQUENDA

Ada seorang pengusaha kaya yang mendirikan sebuah pabrik yang besar. Ketika segala sesuatu telah siap untuk beroperasi sesuai dengan rencana, pengusaha itu lantas memerintahkan kepada orang kepercayaannya untuk menuliskan di gerbang pabrik itu sebuah kata, yaitu : “Relinquenda” yang artinya “Aku akan meninggalkannya!!” Pengusaha itu telah susah payah bertahun-tahun mengumpulkan modal untuk membangunnya dan dengan keberhasilannya membangun pabrik itu, ia dikagumi oleh kolega-koleganya dan dipuja masyarakat. Pengusaha itu amat yakin bahwa ia akan memperoleh keuntungan yang besar, tetapi mengapa ia harus menuliskan kata “Relinquenda” di gerbang pabriknya yang besar dan megah itu? Ternyata ia sadar bahwa pada suatu ketika ia akan pergi menghadap Tuhan dan segala sesuatu yang dimilikinya akan ditinggalkannya. Di dalam keberhasilan hidup kadang kita lupa diri dan selalu menyombongkan keberhasilan yang telah kita raih. Kita lupa bahwa apa yang kita capai hanyalah kepercayaan yang sifatnya se...

Menyibak Halimun Puncak Bromo

Setelah tidur 2 jam, tepat tengah malam kami berpamitan untuk meneruskan perjalanan kami ke Bromo. Gelapnya malam tidak terasa karena malam itu kebetulan malam bulan purnama. Keindahan bulan purnama yang bersinar diantara pegunungan membuatku ingin mengabadikannya. Begitu keluar dari mobil, Brrrrrr..... hawa dingin langsung menyergap, membuat tubuh ini gemetaran. Walhasil, foto bulannya malah jadi begini. ( hehehe... yg motret kayaknya lagi punya masalah sama hati nih... ) Jam 04.00 kami tiba di pos terakhir. Sebenarnya kami ingin ke Penanjakan untuk melihat sunrise dengan mobil pribadi tetapi ternyata hal itu tidak diperbolehkan. Kami diharuskan menyewa mobil dari penduduk setempat. Begitu mendengar tarifnya, kami langsung terhenyak lemas. Bayangkan 600 ribu harus kami keluarkan untuk menyewa pulang-pergi mobil jenis Toyota Hartop. Tawar-menawarpun terjadi dengan seru. Disepakati tarifnya 150rb tetapi hanya sampai di kaki Gunung Bromo sebab katanya dari situ juga bisa melihat sunrise...

Nonton Hujan Meteor Geminid

Sehabis nge-net tadi malam, iseng-iseng nonton Metro TV. Pada running text tertulis Hujan meteor Geminid akan mencapai puncaknya malam ini hingga menjelang subuh esok. Tontonan spektakuler tahunan itu, bila diamati di langit yang bersih, akan sangat memukau mengingat 120 meteor lebih bakal terbakar di langit setiap jam . Waahh.... buru-buru keluar rumah. Kebetulan langit kota Semarang sedang cerah-cerahnya. Setelah berdiri bebarapa menit, tiba-tiba di tengah kegelapan langit malam menyeruak seberkas cahaya. Horee... itu dia !!! Beberapa menit kemudian muncul lagi satu. Setelah itu muncul lagi satu, yang ini mungkin ukuran meteornya agak besar karena sinarnya tampak gedhe dan terang banget. Agak lama kemudian muncul yang lebih fantastis, 3 sinar sekaligus !! Habis itu aku masih lihat satu lagi kemudian karena sudah ngantuk, leher pegel karena mendongak terus dan dikerubuti nyamuk diriku masuk rumah. Di dalam kamar sempat berpikir bahwa ternyata Tuhan itu masih sayang sama kita kar...