Langsung ke konten utama

Kerinduan-Ku

Sahabat terkasih, apa kabar?
Aku hanya mengirimkan catatan untuk mengatakan kepadamu betapa Aku mempedulikan kamu. Aku melihat kamu kemarin ketika kau berbicara dengan temanmu. Aku menunggu sepanjang hari, berharap kau akan berbicara denganKu juga.

Aku memberikanmu matahari terbenam yang menyenangkan untuk menutup harimu dan untuk mengistirahakanmu…Aku menunggu tapi kau tidak pernah berbicara padaKu. Itu menyakitkan Aku, tapi Aku tetap mengasihimu karena kau adalah sahabatKu.

Aku melihat kau tidur semalam dan Aku rindu untuk menyentuh keningmu, Aku melimpahkan cahaya bulan di wajahmu. Sekali lagi Aku menunggu, ingin bergegas turun agar kita dapat berbicara. Aku mempunya banyak hadiah untukmu! Aku mengasihimu!

Kau bangun dan bergegas untuk melakukan aktivitasmu. Air mataKu di dalam hujan. Jika saja kau mendengarkan Aku! Aku mengasihimu! Aku mencoba mengatakannya padamu di langit yang biru di kesunyian malam. Aku membisikkan kasihku padamu di kehieningan salju yang turun, meneriakannya di deretan gunung-gunung. Aku memberikan lagu pada burung-burung untuk dinyanyikan padamu. Aku memberikan pakaian yang bersih, udara yang segar dengan alamnya. Kasihku padamu lebih dalam dari samudera dan lebih besar dari kebutuhan terdalam dalam hidupmu.

Tanyalah Aku! Bicara padaKu! Tolong jangan lupakan Aku! Banyak sekali yang ingin Kubagikan padamu!
Aku tidak ingin mengganggumu lebih jauh. Itu keputusanmu. Aku telah memilihmu dan Aku menunggu.
Aku mengasihimu.

Sahabat sejatimu

YESUS

Komentar

Anonim mengatakan…
pak,belakangan ni kekna aku dah jauh dari Tuhan neh,rasanya sedih ,kek hampa2 piye gitu,kek ada yang terhilang ...

Postingan populer dari blog ini

Saatku Melewati Lembah Kekelaman

Saatku melewati lembah kekelaman Badai hidup menerpaku Mataku memandangMu yang jaga jiwaku Kudapatkan pengharapan Ketika bebanku berat Dalam jalan hidupku Awan kelam menutupi Ku datang padaMu Tuhan yang pimpin langkahku Kudapatkan pengharapan PadaMu Yesusku, kusujud dan berseru Mengangkat tangan berserah padaMu Nyatakan kehendakMu bukanlah kehendakku Kutahu Kau s'lalu sertaku tak pernah tinggalkanku

Selamat Jalan, Pak Sebadja………

Sehabis mengisi pelatihan internet , sesampainya di rumah ponselku tiba-tiba berbunyi tanda ada SMS masuk. Isinya : Info Sekretariat : Bp. Pdt. Lukas Sebadja meninggal pk. 15.00 WIB di RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Beliau adalah gembala sidang GBI Gajah Mada Semarang, gereja tempat aku beribadah selama ini. Sungguh aku merasa kehilangan sosok gembala tangguh yang low profile dan sederhana ini. Yang dapat kukenang dari beliau ini adalah dalam setiap khotbahnya, beliau selalu menekankan bahwa hidup ini serius. Mengapa? Karena kekekalan yang akan kita terima ditentukan oleh bagaimana kita menjalani hidup yang singkat di dunia ini. Selamat Jalan, Pak Sebadja……… To everything there is a season and a time to every purpose under the heaven. He hath made everything beatiful in his time. (Ecclesiates 3: 1, 11)

RELINQUENDA

Ada seorang pengusaha kaya yang mendirikan sebuah pabrik yang besar. Ketika segala sesuatu telah siap untuk beroperasi sesuai dengan rencana, pengusaha itu lantas memerintahkan kepada orang kepercayaannya untuk menuliskan di gerbang pabrik itu sebuah kata, yaitu : “Relinquenda” yang artinya “Aku akan meninggalkannya!!” Pengusaha itu telah susah payah bertahun-tahun mengumpulkan modal untuk membangunnya dan dengan keberhasilannya membangun pabrik itu, ia dikagumi oleh kolega-koleganya dan dipuja masyarakat. Pengusaha itu amat yakin bahwa ia akan memperoleh keuntungan yang besar, tetapi mengapa ia harus menuliskan kata “Relinquenda” di gerbang pabriknya yang besar dan megah itu? Ternyata ia sadar bahwa pada suatu ketika ia akan pergi menghadap Tuhan dan segala sesuatu yang dimilikinya akan ditinggalkannya. Di dalam keberhasilan hidup kadang kita lupa diri dan selalu menyombongkan keberhasilan yang telah kita raih. Kita lupa bahwa apa yang kita capai hanyalah kepercayaan yang sifatnya se