Filmnya terbagi atas 2 episode. Episode pertama berjudul “Unreasonable Doubt”. Di episode ini John Smith terpilih untuk menjadi juri dalam persidangan. Tugas para juri yang berjumlah 12 orang ini adalah menentukan terdakwa bersalah atau tidak. Nah, yang seru saat John Smith menentukan terdakwa tidak bersalah, tetapi berdasarkan bukti yang ada saat itu, 11 juri lainnya menentukan terdakwa bersalah. Karena suara juri harus bulat, tidak berdasarkan mayoritas, maka mereka pun berembug lagi. Saat itulah John Smith memegang tubuh beberapa orang juri dan dalam vision yang ia lihat, ternyata mereka mengambil keputusan tidak secara obyektif tetapi karena subyektifitas dan masa lalu mereka masing-masing. Baru setelah ke dua hal ini ditinggalkan, para juri dapat melihat secara obyektif sehingga menemukan bukti baru yang membuat mereka sepakat memutuskan bahwa terdakwa tidak bersalah. Yang menggelitik saya adalah komentar John Smith saat melihat lukisan Lady Justice (Dewi Keadilan) : “Koq gambar timbangannya berat sebelah ya??”. Mungkinkah bila ia melihat Dewi
Di episode ke dua yang berjudul “Siege” John Smith terlibat dalam penyanderaan di sebuah bank. Seorang tukang listrik nekad merampok bank tempat ia bekerja dan menyandera 7 orang, gara-gara pinjamannya tidak disetujui dan karena kalut ditinggal istrinya. Saat John Smith memegang seorang sandera, ia melihat sandera tersebut akan mati. Ia pun berusaha menyelamatkan sandera tersebut. Namun ketika ia berhasil menyelamatkannya, maut berpindah ke sandera yang lain. Diselamatkannya sandera tersebut, namun lagi-lagi maut berpindah ke sandera lainnya lagi. Begitu seterusnya sampai ia melihat dirinya sendiri yang terbaring kaku di kantong mayat. Moral cerita yang saya dapat dari episode ini bahwa ternyata bisa melihat masa depan bukanlah hal yang menyenangkan, justru hal itu bisa menjadi beban yang sangat berat bila kita tidak sanggup menanggung konsekuensinya.
Komentar