Rahasia 90/10 memang luar biasa! Sedikit yang tahu dan menerapkan rahasia ini. Hasilnya? Stress diderita jutaan orang, masalah dan sakit kepala. Mereka kelihatannya tidak pernah mengalami kesuksesan. Hari-hari buruk datang susul-menyusul. Hal-hal yang tidak enak kelihatannya selalu terjadi. Hidupdalam kekuatiran yang menghabiskan banyak waktu, amarah yang memutuskan persahabatan dan hidup kelihatan menjadi sangat menakutkan dan tidak dapat dinikmati sepenuhnya. Sahabat hilang, sukacita terbang, keceriaan menyelinap pergi. Hidup jadi membosankan dan terlihat kejam. Apakah ini menggambarkan kehidupan Anda? Jika ya, jangan tawar hati. Pahami dan lakukan “Rahasia 90/10”. Ini akan mengubah Anda.
Apa “Rahasia 90/10?” 10% kehidupan ditentukan oleh hal-hal yang terjadi terhadap kita. 90% sisanya ditentukan oleh bagaimana kita bereaksi atau memberikan respons. Apa artinya? Didalam hidup kita ada 10% kejadian-kejadian yang menimpa kita yang tidak dapat kita kontrol. Kita tidak dapat mencegah kerusakan mobil. Pesawat mungkin terlambat dan mengacaukan seluruh jadwal kita. Ditengah-tengah kemacetan ada sopir yang menyalip kita. Kita tidak punya kontrol atas hal-hal yang 10% ini. Yang 90% lagi beda. Kita yang menentukan 90% ini! Bagaimana caranya? Dengan reaksi kita. Kita tidak dapat mengontrol lampu merah, tapi dapat mengontrol reaksi kita. Sebagai contoh. Anda sedang sarapan bersama keluarga. Anak Anda tanpa sengaja menumpahkan secangkir kopi ke kemeja Anda. Anda tidak dapat mengendalikan apa yang telah terjadi itu, itulah yang dimaksud dengan 10%. Tetapi apa yang terjadi kemudian akan ditentukan oleh bagaimana Anda bereaksi. Anda mengumpat. Anda dengan kasar memarahi anak Anda yang menumpahkan kopi. Setelah itu, Anda melihat ke isteri dan mengkritiknya karena telah menaruh cangkir kopi terlalu dekat dengan tepi meja. Pertempuran kata-kata singkat menyusul. Anda naik pitam dan kemudian pergi mengganti kemeja. Akibatnya anak Anda menhabiskan sarapan sambil menangis dan siap berangkat ke sekolah. Ternyata dia ketinggalan bis sekolah. Isteri Anda harus segera berangkat kerja. Anda segera menuju ke mobil dan harus mengantar anak Anda ke sekolah terlebih dulu. Karena takut terlambat Anda mengendarai mobil melewati batas kecepatan maksimum. Kena tilang! Anda tiba di sekolah. Anak Anda berlari masuk. Anda tiba di kantor terlambat 20 menit, dan baru sadar bahwa tas kerja Anda tertinggal. Ketika Anda pulang, terasa ada ganjalan dalam hubungan dengan isteri dan anak Anda. Kenapa hari Anda buruk? Karena secangkir kopi yang tumpah? Karena kecerobohan anak Anda? Karena polisi yang menilang? Itu semua karena diri Anda sendiri.
Anda tidak dapat mengendalikan tumpahnya kopi itu. Namun, bagaiman reaksi Anda 5 detik kemudian, itulah yang menyebabkan hari Anda menjadi buruk atau baik. Seandainya Anda bereaksi dengan cara yang berbeda. Kopi tumpah di kemeja Anda. Anak Anda sudah siap menangis. Tetapi Anda berkata lembut,”Tidak apa-apa sayang, lain kali lebih hati-hati ya.” Anda pergi mengganti kemeja dan tidak lupa membawa tas kerja. Anda kembali dan melihat anak Anda sedang naik ke dalam bis sekolah. Isteri Anda mencium Anda sebelum berangkat kerja. Anda tiba di kantor 5 menit lebih awal dan dengan riang menyalami rekan-rekan Anda. Lihat perbedaannya. Dua skenario yang berbeda. Keduanya dimulai dari hal yang sama, tetapi berakhir dengan berbeda. Kenapa? Karena REAKSI kita.
Courtesy : ManSor
Komentar