Langsung ke konten utama

TERPAKSA….

Terima kasih untuk loenpia.net yang telah berhasil “memaksa” saya untuk bikin blog. Salah satu syarat untuk bergabung di komunitas ini adalah harus mempunyai blog meski sederhana. Dan karena saya telat mengikuti pelatihan bikin blog, maka “terpaksa” bikin blog-nya secara otodidak. Setelah pontang-panting serta berkali-kali mencoba dengan sistem trial & error akhirnya kelar juga. Untuk yang pengin mengintip blog saya silakan ke lovandhi.blogspot.com
About my profile :
Andhi Indro Nugroho itulah nama yang diberikan ortu kepada saya. Pertamakali menghirup udara segar dunia ini 2 Juli , tigapuluh tiga tahun yang lalu di kota kecil Sukoharjo. Beberapa bulan kemudian pindah ke Semarang. Mengenyam pendidikan dari kecil hingga sekarang semuanya di Semarang. ( TK Fatima, SD Christus Rex Gedangan, SMPN 4, SMA 14). Pendidikan terakhir di Akademi Tehnik Radiodiagnostik dan Radioterapi Semarang. Saat ini mengabdikan diri sebagai radiografer di RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang.
Bagi yang ingin mampir, domisili saya di Satria Barat H-349 Semarang.
Sedangkan untuk alamat saya di dunia maya :
e-mail : graphe @ loenpia . net
YM : andhinugroho
Blog : lovandhi.blogspot.com
Satu lagi, saya buka usaha sambilan sebagai tukang jual pulsa elektronik. Bagi yang ingin jadi agen atau dealer pulsa elektronik, silakan hubungi saya…….

Komentar

Anonim mengatakan…
Met datang di Loenpia mas..
lho, kami maksa ya? hehehe
wuih blognya langsung penuh ik. Rajin nulis ya :-)
Anonim mengatakan…
mantabbzz....
met gabung boss...
moga2 betah...
Anonim mengatakan…
waaah selamat datang bunk andhi,,senang berkenalan dengan anda...
Anonim mengatakan…
mas andhi...met gabung...kita tetanggaan nehhh.....kapan2 kopdar'an sekompleks yuukk....

Postingan populer dari blog ini

Selamat Jalan, Pak Sebadja………

Sehabis mengisi pelatihan internet , sesampainya di rumah ponselku tiba-tiba berbunyi tanda ada SMS masuk. Isinya : Info Sekretariat : Bp. Pdt. Lukas Sebadja meninggal pk. 15.00 WIB di RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Beliau adalah gembala sidang GBI Gajah Mada Semarang, gereja tempat aku beribadah selama ini. Sungguh aku merasa kehilangan sosok gembala tangguh yang low profile dan sederhana ini. Yang dapat kukenang dari beliau ini adalah dalam setiap khotbahnya, beliau selalu menekankan bahwa hidup ini serius. Mengapa? Karena kekekalan yang akan kita terima ditentukan oleh bagaimana kita menjalani hidup yang singkat di dunia ini. Selamat Jalan, Pak Sebadja……… To everything there is a season and a time to every purpose under the heaven. He hath made everything beatiful in his time. (Ecclesiates 3: 1, 11)

Menyibak Halimun Puncak Bromo

Setelah tidur 2 jam, tepat tengah malam kami berpamitan untuk meneruskan perjalanan kami ke Bromo. Gelapnya malam tidak terasa karena malam itu kebetulan malam bulan purnama. Keindahan bulan purnama yang bersinar diantara pegunungan membuatku ingin mengabadikannya. Begitu keluar dari mobil, Brrrrrr..... hawa dingin langsung menyergap, membuat tubuh ini gemetaran. Walhasil, foto bulannya malah jadi begini. ( hehehe... yg motret kayaknya lagi punya masalah sama hati nih... ) Jam 04.00 kami tiba di pos terakhir. Sebenarnya kami ingin ke Penanjakan untuk melihat sunrise dengan mobil pribadi tetapi ternyata hal itu tidak diperbolehkan. Kami diharuskan menyewa mobil dari penduduk setempat. Begitu mendengar tarifnya, kami langsung terhenyak lemas. Bayangkan 600 ribu harus kami keluarkan untuk menyewa pulang-pergi mobil jenis Toyota Hartop. Tawar-menawarpun terjadi dengan seru. Disepakati tarifnya 150rb tetapi hanya sampai di kaki Gunung Bromo sebab katanya dari situ juga bisa melihat sunrise...

TAAT

Seorang laki-laki sedang tidur di pondoknya ketika kamarnya tiba-tiba menjadi terang, dan nampaklah Sang Juruselamat. Tuhan berkata padanya bahwa ada pekerjaan yang harus dilakukannya. Lalu Tuhan menunjukkan padanya sebuah batu besar di depan pondoknya. Tuhan menjelaskan bahwa ia harus mendorong batu itu dengan seluruh kekuatannya. Hal ini kemudian dikerjakan laki-laki itu setiap hari. Bertahun- tahun ia bekerja sejak matahari terbit sampai terbenam, pundaknya sering menjadi kaku menahan dingin, ia kelelahan karena mendorong dengan seluruh kemampuannya. Setiap malam laki-laki itu kembali ke kamarnya dengan sedih dan cemas, merasa bahwa sepanjang harinya kosong dan sia-sia. Ketika laki-laki itu mulai putus asa, si Iblispun mulai mengambil bagian untuk mengacaukan pikirannya "Sekian lama kau telah mendorong batu itu tetapi batu itu bergeming. Apa kau ingin bunuh diri? Kau tidak akan pernah bisa memindahkannnya." Lalu, ditunjukkannya pada laki-laki itu bahwa tugas itu sangat t...