Langsung ke konten utama

Puteri Indonesia & Miss Universe


Cewek bintang film "Mengejar Matahari," Agni Pratistha A. Kuswardono yang mewakili Jawa Tengah (karena bokap dan nyokapnya dari Solo dan Semarang) akhirnya terpilih sebagai Puteri Indonesia 2006. Mahasiswi S-1 Desain Komunikasi Universitas Bina Nusantara yang pernah menjadi juri di festival film Perancis mengungguli Ananda wakil dari Kalimantan Selatan sebagai runner up I dan Rahma M Landy wakil dari DKI Jakarta 5 sebagai runner up II. Setelah sebelumnya lolos dalam babak 5 besar dan 10 besar serta mengungguli 37 konstestan lainnya yang terdiri dari 33 provinsi di Indonesia, dara ayu kelahiran Canbera, Australia 8 Desember 1987 itu akhirnya mengenakan mahkota tiara yang pernah dikenakan Puteri Indonesia 2005, Nadine Chandrawinata. Malam tersebut juga dihadiri Miss Universe 2006, Zuleyka Rivera dari Puerto Rico sebab pemenang Putri Indonesia ini akan diikutkan ke ajang Miss Universe 2007. Nah, ini yang menjadi pertanyaan saya. Kemarin waktu pemilihan Miss Universe, banyak orang yang memprotesnya. Yang katanya merendahkan martabat perempuan, tidak sesuai dengan norma Indonesia dll. Tapi waktu Miss Universe datang di Indonesia koq nggak ada yang protes???

Komentar

L. Pralangga mengatakan…
Biasalah kalau udah liat wanita-wanita cantik lainya pada diem semuanya :D

Seneng udh bisa mampir kesini. salam hangat dari afrika barat,yang juga baru aja kelar ikut kontes ratu-ratuan gini..
farahPutri mengatakan…
hehehe..agni satu kampus sama aku loh..*kebanggangaan tak berdasar*

tapi kenapa ya? yang menang model terus??
inuinu mengatakan…
idem sama luigi... kalo ce cakep boleh lewat...

ahahahhahaa

Postingan populer dari blog ini

Selamat Jalan, Pak Sebadja………

Sehabis mengisi pelatihan internet , sesampainya di rumah ponselku tiba-tiba berbunyi tanda ada SMS masuk. Isinya : Info Sekretariat : Bp. Pdt. Lukas Sebadja meninggal pk. 15.00 WIB di RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Beliau adalah gembala sidang GBI Gajah Mada Semarang, gereja tempat aku beribadah selama ini. Sungguh aku merasa kehilangan sosok gembala tangguh yang low profile dan sederhana ini. Yang dapat kukenang dari beliau ini adalah dalam setiap khotbahnya, beliau selalu menekankan bahwa hidup ini serius. Mengapa? Karena kekekalan yang akan kita terima ditentukan oleh bagaimana kita menjalani hidup yang singkat di dunia ini. Selamat Jalan, Pak Sebadja……… To everything there is a season and a time to every purpose under the heaven. He hath made everything beatiful in his time. (Ecclesiates 3: 1, 11)

Menyibak Halimun Puncak Bromo

Setelah tidur 2 jam, tepat tengah malam kami berpamitan untuk meneruskan perjalanan kami ke Bromo. Gelapnya malam tidak terasa karena malam itu kebetulan malam bulan purnama. Keindahan bulan purnama yang bersinar diantara pegunungan membuatku ingin mengabadikannya. Begitu keluar dari mobil, Brrrrrr..... hawa dingin langsung menyergap, membuat tubuh ini gemetaran. Walhasil, foto bulannya malah jadi begini. ( hehehe... yg motret kayaknya lagi punya masalah sama hati nih... ) Jam 04.00 kami tiba di pos terakhir. Sebenarnya kami ingin ke Penanjakan untuk melihat sunrise dengan mobil pribadi tetapi ternyata hal itu tidak diperbolehkan. Kami diharuskan menyewa mobil dari penduduk setempat. Begitu mendengar tarifnya, kami langsung terhenyak lemas. Bayangkan 600 ribu harus kami keluarkan untuk menyewa pulang-pergi mobil jenis Toyota Hartop. Tawar-menawarpun terjadi dengan seru. Disepakati tarifnya 150rb tetapi hanya sampai di kaki Gunung Bromo sebab katanya dari situ juga bisa melihat sunrise...

TAAT

Seorang laki-laki sedang tidur di pondoknya ketika kamarnya tiba-tiba menjadi terang, dan nampaklah Sang Juruselamat. Tuhan berkata padanya bahwa ada pekerjaan yang harus dilakukannya. Lalu Tuhan menunjukkan padanya sebuah batu besar di depan pondoknya. Tuhan menjelaskan bahwa ia harus mendorong batu itu dengan seluruh kekuatannya. Hal ini kemudian dikerjakan laki-laki itu setiap hari. Bertahun- tahun ia bekerja sejak matahari terbit sampai terbenam, pundaknya sering menjadi kaku menahan dingin, ia kelelahan karena mendorong dengan seluruh kemampuannya. Setiap malam laki-laki itu kembali ke kamarnya dengan sedih dan cemas, merasa bahwa sepanjang harinya kosong dan sia-sia. Ketika laki-laki itu mulai putus asa, si Iblispun mulai mengambil bagian untuk mengacaukan pikirannya "Sekian lama kau telah mendorong batu itu tetapi batu itu bergeming. Apa kau ingin bunuh diri? Kau tidak akan pernah bisa memindahkannnya." Lalu, ditunjukkannya pada laki-laki itu bahwa tugas itu sangat t...