Seorang pengendara sepeda motor yang motornya terjebak di jalanan yang berlumpur tebal nampak bingung. Untunglah muncul seorang penduduk yang datang memberikan pertolongan. Setelah berhasil menarik motornya yang terbenam di lumpur yang dalam, si pengendara memberikan uang lima ribu rupiah kepada penduduk itu seraya berkata,”Dengan jasa sebesar lima ribu ini, pastilah Bapak akan panen siang dan malam untuk menarik motor-motor keluar dari lumpur ini.” Dengan polosnya si penduduk menjawab,”Oh tidak bisa, saya hanya bisa menarik motor-motor ini di siang hari, kalau malam hari saya sibuk mengguyur air ke jalan ini.”
Setelah tidur 2 jam, tepat tengah malam kami berpamitan untuk meneruskan perjalanan kami ke Bromo. Gelapnya malam tidak terasa karena malam itu kebetulan malam bulan purnama. Keindahan bulan purnama yang bersinar diantara pegunungan membuatku ingin mengabadikannya. Begitu keluar dari mobil, Brrrrrr..... hawa dingin langsung menyergap, membuat tubuh ini gemetaran. Walhasil, foto bulannya malah jadi begini. ( hehehe... yg motret kayaknya lagi punya masalah sama hati nih... ) Jam 04.00 kami tiba di pos terakhir. Sebenarnya kami ingin ke Penanjakan untuk melihat sunrise dengan mobil pribadi tetapi ternyata hal itu tidak diperbolehkan. Kami diharuskan menyewa mobil dari penduduk setempat. Begitu mendengar tarifnya, kami langsung terhenyak lemas. Bayangkan 600 ribu harus kami keluarkan untuk menyewa pulang-pergi mobil jenis Toyota Hartop. Tawar-menawarpun terjadi dengan seru. Disepakati tarifnya 150rb tetapi hanya sampai di kaki Gunung Bromo sebab katanya dari situ juga bisa melihat sunrise...
Komentar
saya sedang cari komikus Indonesia
email saya ialah ----DarlingHBW@yahoo.com ---